Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Oktober 2021, Pendapatan Negara Naik 18,2 Persen

Kompas.com - 16/11/2021, 12:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pendapatan negara hingga bulan Oktober 2021 mencapai Rp 1.510,0 triliun. Pendapatan tersebut setara dengan 86,6 persen dari target APBN sebesar Rp 1.743,6 triliun.

Bendahara negara ini menjelaskan, pendapatan negara mengalami pemulihan karena adanya pembukaan kembali (re-opening) ekonomi setelah terkena varian Delta Covid-19 pada bulan Juli 2021 lalu.

Secara garis besar, pendapatan negara tumbuh sebesar 18,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.277 triliun.

"Seiring pemulihan ekonomi reopening dan aktivitas masyarakat serta ekonomi mulai bergerak kembali, maka APBN juga mulai pulih. Ini terlihat dari sisi pendapatan negara kita bahkan mengalami growth hingga 18,2 persen," kata Sri Mulyani dalam CEO Networking 2021, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Racikan Generasi Milenial Menembus Pasar Global

Sri Mulyani menuturkan, pendapatan negara ditopang oleh penerimaan pajak yang naik 15,3 persen (yoy). Pendapatan pajak hingga Oktober 2021 sudah Rp 953,6 triliun atau 77,6 persen dari target Rp 1.229,6 triliun.

Pada tahun lalu, penerimaan pajak mengalami kontraksi minus 18,8 persen. Kemudian dari sisi bea dan cukai meningkat 25,5 persen (yoy). Realisasinya sudah mencapai 95,7 persen atau Rp 205,8 triliun dari pagu Rp 215 triliun.

Adapun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat tumbuh 25,2 persen (yoy) menjadi Rp 349,2 triliun. Hingga Oktober 2021, realisasinya sudah mencapai target sebesar 117,1 persen.

"Jadi ini menggambarkan ekonominya pulih. Dua tugas yang harus kita lakukan bersama bukan pilihan, harus sama-sama," ucap Sri Mulyani.

Dari sisi belanja, pemerintah mengendalikan belanja yang sifatnya bisa ditunda dan menggelontorkan beragam bantuan sosial hingga penanganan kesehatan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai 74,9 persen atau tumbuh 0,8 persen (yoy) menjadi Rp 2.058,9 triliun.

"Belanja kita untuk kesehatan masih sangat tinggi. Dan belanja untuk bantuan sosial kita pertahankan cukup tinggi agar pemulihan ekonomi bisa berjalan," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: Kala Erick Thohir Bantah Fotonya Mejeng di ATM Bank BUMN demi Capres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com