Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pfizer Akan Berinvestasi di Sejumlah Sektor di Indonesia

Kompas.com - 17/11/2021, 16:23 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) akan berinvestasi di sejumlah bidang di Indonesia, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19.

Luhut sendiri telah melakukan penjajakan ke Pfizer dan Merck, yang saat ini tercatat telah memproduksi obat Covid-19.

"Tadi pagi saya bicara dengan Pfizer, empat hari yang lalu dengan Merck. Mereka ternyata mau masuk ke Indonesia. Selama ini mereka katakan, 'Ya kita sulit'. Maka saya dengan Pak Budi (Menteri Kesehatan) sampaikan agar mereka (Pfizer) pokoknya taruh sini saja. Kami sepakat ada berapa bidang teknologi Pfizer akan masukkan di Indonesia," ungkapnya dalam webinar yang digelar ITS secara daring, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Pemerintah Ajak Merck dan Pfizer Bangun Pabrik Obat Covid-19 di RI, Ini Perkembangannya

Luhut berharap mulai tahun depan sudah akan ada sejumlah industri yang dikembangkan Pfizer di dalam negeri.

"Kita harap mulai tahun depan akan ada industri-industri dari Pfizer lebih banyak di Indonesia," pungkasnya.

Pfizer sendiri telah hadir di Indonesia sejak 1969 silam, hingga kemudian meresmikan fasilitas pabrik pertamanya di tahun 1971. Saat ini, Pfizer Indonesia mengoperasikan fasilitas manufaktur yang memproduksi beragam jenis obat medis guna memenuhi kebutuhan dalam negeri serta negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Sebelumnya, Luhut menegaskan, pemerintah sangat agresif mendorong agar para produsen obat dan vaksin untuk bisa berinvestasi di Tanah Air.

"Mengenai obat ini, dan vaksin, pemerintah kita sangat agresif. Saya terlibat di dalamnya dan saya kira, pembicaraan dengan Merck dan Pfizer itu sudah sangat maju. Insya Allah kita dapat dan kita berharap bahwa itu harus ada pabriknya di dalam negeri sehingga kita tidak jadi importir saja tapi kita jadi producer (produsen)," katanya.

Merck sendiri merupakan produsen obat Molnupiravir antivirus Covid-19. Sementara itu, perusahaan farmasi Pfizer juga telah mengumumkan hasil uji klinis obat oral Covid-19, yaitu Paxlovid.

Baca juga: Sah, Pfizer-BioNTech Akan Suplai 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Indonesia

Luhut mengingatkan agar negara sebesar Indonesia tidak boleh hanya jadi importir obat-obatan. Ia menekankan begitu lemahnya posisi Indonesia ketika tidak bisa mendapat pasokan obat karena India kala itu diblok.

Demikian pula saat Indonesia tidak bisa mendapatkan pasokan vaksin Astra-Zeneca dari India padahal sudah menandatangani kontrak.

"Kita sudah ngalamin kemarin kasus kita bagaimana sakitnya kita tidak bisa dapatkan parasetamol karena India diblok. Sakitnya bagaimana kita, sudah tanda tangan kontrak untuk dapatkan Astra-Zeneca ditahan oleh India. Jadi ini pengalaman-pengalaman pahit yang harus kita selesaikan," katanya kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com