Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Buka Kemungkinan Turis Asing Transaksi dengan Aset Kripto

Kompas.com - 29/11/2021, 20:44 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber Bloomberg


BANGKOK, KOMPAS.com - Thailand tengah berupaya untuk membangkitkan kembali industri pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 dengan menargetkan orang-orang kaya dengan sumber pendapatan dari mata uang kripto.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (29/11/2021), Otoritas Pariwisata Thailand tengah bekerja dengan regulator serta bursa mata uang kripto setempat sehingga turis asing bisa melakukan transaksi dengan mata uang digital tersebut.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan, dengan membuka izin transaksi mata uang kripto untuk pariwisata, maka bisa membantu mengembalikan industri pariwisata yang kehilangan pendapatan hingga 80 miliar dollar AS akibat pandemi.

"Ada orang-orang yang kini menjadi kaya dari mata uang kripto dan mungkin mereka inggin menggunakan kekayaan yang telah mereka dapatkan tersebut," ujar Yuthasak dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Penggunaan QRIS Diyakini Bisa Dorong Pertumbuhan Pariwisata RI

"Bila mereka menggunakan mata uang tersebut tanpa perlu menukarnya (dengan mata uang konvensional), atau dihadapkan dengan pajak pemerintah, maka akan membuat mereka menjadi merasa nyaman (untuk melakukan transaksi)," jelas dia.

Namun demikian, perlu waktu hingga akhirnya turis bisa menggunakan bitcoin, ethereum, atau mata uang kripto lain untuk melakukan wisata di Thailand.

Pasalnya, seperti negara lain di dunia, Thailand belum menerima mata uang kripto sebagai alat transaksi yang sah.

Namun demikian, otoritas pariwisata setempat mengatakan, dasar dari pertimbangan keputusan untuk mengizinkan transaksi kripto oleh turis adalah kian luasnya penerimaan masyarakat seiring dengan perjalanan wisata dunia yang beranjak normal.

Yuthasak mengatakan, otoritas akan membentuk unit baru tahun depan untuk mengelola isu penerimaan mata uang kripto, mengembangkan dompet digital, serta membangun ekosistem wisata yang mendukung hal tersebut.

Baca juga: Jokowi Resmi Alihkan Saham Negara di 5 BUMN Ini ke Holding Pariwisata

Otoritas pariwisata telah melakukan diskusi dengan Komisi Sekuritas dan Bursa setempat, Bank of Thailand, serta bursa kripto terbesar di Thailand, Bitkub Online terkait rencana tersebut.

"Bila Thailand ingin meulihkan sektiar 80 persen pendapatan pariwisata pra pandemi pada tahun 2023 tetapi dengan jumlah kedatangan turis asing yang kita lihat pada tahun 2019, kita dapat mencapainya dengan mendapatkan seseorang seperti Russel Crowe atau pemegang kripto seperti Tim Cook untuk berwisata ke sini," ujar Yuthasak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com