Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompor Induksi Lebih Hemat? Begini Hitung-hitungannya Menurut PLN

Kompas.com - 30/11/2021, 15:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan gaya hidup menggunakan peralatan serba elektrik (electrifying lifestyle) yang bebas emisi.

PT PLN (Persero) pun turut mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menilai, salah satu wujud konkret electrifying lifestyle adalah penggunaan kompor induksi.

Baca juga: Cara Melaporkan Gangguan Listrik lewat PLN Mobile

"Kompor induksi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kompor konvensional," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).

Agung merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena dinilai lebih aman, mudah, dan efisien.

Kompor ini menggunakan energi listrik sebagai energi panas, namun tidak memancarkan api layaknya kompor gas.

Kompor induksi bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Panas yang dihasilkan pun langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.

Baca juga: PLN Bikin Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke Kompor Induksi

Keuntungan lainnya, kompor listrik ini mudah dibersihkan.

Selain itu, dari sisi waktu memasak juga lebih hemat, karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas.

Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu.

"Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas," imbuh Agung.

Ia menjelaskan, dari sisi penggunaan energi, kompor induksi lebih murah dibandingkan dengan kompor gas.

Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor gas dengan tabung Elpiji 12 kilogram sekitar Rp 176.

Baca juga: PLN Usul Kompor Elpiji Bisa Ditukar Gratis dengan Kompor Induksi

Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas Elpiji 11,4 kilogram per bulan, terjadi penghematan Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulannya.

Di sisi lain, lanjut Agung, penggunaan kompor induksi juga mengurangi potensi polusi rumah tangga sehingga lebih ramah lingkungan, sesuai dengan tujuan penerapan electrifying lifestyle.

"Tidak hanya itu, menggunakan kompor induksi juga lebih praktis, tinggal colok saja," kata dia.

Agung menambahkan, penggunaan kompor induksi turut berdampak positif kepada negara karena mengurangi beban impor gas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, rata-rata subsidi impor gas dalam 6 tahun terakhir sekitar Rp 43 triliun per tahun.

"Maka kami mengajak masyarakat beralih ke kompor induksi tanpa harus bergantung ke kompor Elpiji yang saat ini sebagian besar penyediaan energinya masih impor," jelas dia.

Baca juga: PLN: Kompor Induksi Lebih Hemat ketimbang Kompor Elpiji dan Listrik

Agung bilang, bagi yang tertarik beralih ke kompor induksi, PLN pun memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150.000 melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021.

Pelanggan bisa mendapat promo itu jika membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.

PLN juga memiliki produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket layanan listrik untuk rumah baru dengan daya 2.200 VA ditambah kompor induksi lengkap peralatan masak.

Program ini dilakukan dengan menggandeng BUMN Karya serta perusahaan properti lainnya.

"Produk-produk layanan PLN untuk paket kompor induksi ini merupakan bagian dari rencana program konversi energi berbasis impor menjadi domestik," pungkas Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com