Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Parag Agrawal, Ini Daftar CEO Perusahaan Teknologi Asal India

Kompas.com - 01/12/2021, 14:30 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber Bloomberg


NEW YORK, KOMPAS.com - Penunjukan Parag Agrawal sebagai CEO Twitter menggantikan Jack Dorsey menambah daftar panjang perusahaan teknologi raksasa yang memiliki pemimpin asal India.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (1/12/2021), selain Agrawal, perusahaan teknologi raksasa AS lain yang dimpin oleh imigran asal India yakni CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Alphabet (Induk perusahaan Google) Sundar Pihcai, CEO IBM Arvind Krishna, hingga CEO Adobe Shantanu Narayen.

Dari keseluruhan perusahaan tersebut, total nilai valuasi pasarnya mencapai 5 triliun dollar AS.
Dihimpun oleh Kompas.com dari berbagai sumber, berikut adalah daftar CEO perusahaan teknologi asal India:

CEO Alphabet Sundar Pichai

Sundar Pichai menduduki posisi sebagai CEO Alphabet sejak Desember 2019 lalu.
Meski demikian, ia telah menduduki posisi sebagai CEO Google sejak tahun 2015 lalu. Sebelum berkarir di Google, Sundar Pichai sempat menjabat sebagai Senior Vice President (SVP) di Android.

Baca juga: Jadi CEO Baru Twitter, Berapa Kekayaan Parag Agrawal?

Dilansir dari Business Insider, total nilai kekayaan Pichai per Desember 2020 lalu mencapai 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,52 triliun. Meski menduduki posisi tertinggi di salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia, Pichai bukanlah CEO dengan bayaran tertinggi di dunia.

Pada laporan Business Insider disebutkan, Pichai merasa telah dibayar dengan sangat banyak oleh pihak Google.

Terkait latar belakang pendidikan, Pichai mendapatkan gelar sarjana dari Indian Institute of Technology Kharagpur, dan menempuh pendidikan master di Universitas Stanford.

CEO Microsoft Satya Nadella

Satya Nadella menggantikan Steve Ballmer sebagai CEO Microsoft pada tahun 2014 lalu. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Executive Vice Prisident (EVP) untuk lini bisnis komputasi awan (cloud) Microsoft.

Dalam waktu satu tahun dirinya menjabat sebagai CEO, harga saham Microsoft pun melesat hingga 182 persen.

Nadella lahir di India dan datang ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi di bidang ilmu komputer di Universitas Wisconsin - Milwaukee. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan dan mendapatkan gelar MBA dari University of Chicago.

CEO IBM Arvind Krishna

Arvind Krishna menjabat sebagai CEO IBM sejak Juni 2020 lalu. Sebelumnya, ia menjabat sebagai SVP di IBM, di mana ia memimpin unit bisnis IBM yang menyediakan layanan cpuld dan data untuk klien perusahaan.

Krishna telah bergabung dengan IBM sejak tahun 1990 lalu.

Ia mendapatkan gelar sarjana dari Institute of Technology India, Kanpur dan mendapatkan gelar PhD di bidang teknik elektro dari University of Illinois, Urbana - Champaign.

Baca juga: Pemerintah Bakal Tarik Pajak atas Fasilitas Direksi dan CEO Perusahaan

CEO Adobe Shantanu Narayen

Shantanu Narayen bergabung dengan Adobe sejak tahun 1998 dan menjabat sebagai CEO pada tahun 2007 lalu.

Sebelum sukses berkarir di Adobe, Narayen adalah seorang product developer di Apple. Narayen lahir di Hyderabad, India, dan datang ke Amerika Serikat untuk menempuh gelar master di Bowling Green State University.

CEO Twitter Parag Agrawal

Parag Agrawal telah bergabung dengan Twitter sejak tahun 2011. Nilai kekayaan Parag Agrawal diperkirakan mencapai 1,52 juta dollar AS atau sekitar Rp 21,73 miliar.

Ia bergabung di Twitter sebagai seorang Distinguished Software Engineer, posisi yang ia tekuni selama enam tahun sebelum akhirnya ia mendapatkan promosi untuk menduduki posisi CTO di tahun 2017.

Sebelum bekerja di Twitter, Agrawal bekerja di perusahaan dengan basis riset seperti Microsoft, Yahoo!, dan AT&T.

Baca juga: Mantan Karyawan Sebut Mark Zuckerberg Seharusnya Mundur dari CEO, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com