Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: 20 Tahun Terakhir Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Pernah di Bawah Global

Kompas.com - 06/12/2021, 15:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 20 tahun terakhir tidak pernah di bawah pertumbuhan ekonomi global.

Kepala BKF, Febrio Nathan Kacaribu menyebut hal ini membuat Indonesia menjadi strategis di mata dunia. Bahkan Indonesia masuk ke jajaran 20 negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar, yakni G20.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu dalam 20 tahun terakhir tidak pernah di bawah pertumbuhan ekonomi global, selalu kita tumbuhnya di atas pertumbuhan ekonomi global," kata Febrio dalam webinar KTT G20 Kontan secara virtual di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi 2021

Di tahun 2022 ketika Indonesia menjadi presidensi G20, ekonominya ditarget tumbuh 5,2 persen. Sedangkan, lembaga internasional memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia lebih rendah dibanding target pertumbuhan ekonomi RI.

OECD memproyeksi ekonomi dunia hanya tumbuh 4,5 persen di tahun 2022. IMF memprediksi ekonomi dunia tumbuh 4,9 persen, sementara Bank Dunia mencapai 4,3 persen.

Adapun di jajaran G20, Indonesia masuk ke negara dengan PDB ke-16 terbesar di dunia. Hal ini menjadi modal utama RI dilihat di mata dunia, khususnya untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan berskala global.

"Itu yang membuat posisi Indonesia menjadi sangat semakin kuat dan semakin strategis dan posisi Indonesia ini sangat diperhitungkan mulai dari sekarang sampai nanti," jelas Febrio.

Baca juga: OECD: Omicron Bisa Perlambat Pemulihan Ekonomi

Selain Indonesia kata Febrio, ada dua negara lagi yang pertumbuhan ekonominya selalu di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Menariknya, dua negara itu bukanlah negara maju seperti AS.

Dua negara itu adalah China dan India. Negara lain seperti AS, Jepang, dan Prancis justru sempat mengalami beberapa masalah dengan pertumbuhan ekonominya.

"Dalam waktu tertentu pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi global, lebih sering di bawah pertumbuhan ekonomi global. Jadi 3 negara ini, Indonesia, China, dan India memang leader untuk pertumbuhan ekonomi," tutur Febrio.

Baca juga: Menko Airlangga Pasang Target Indonesia di KTT G20, Apa Saja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com