Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Utang Menggunung, Ini Strategi Angkasa Pura I untuk Bertahan

Kompas.com - 09/12/2021, 13:28 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I mengkonfirmasi jumlah utang kepada investor dan kreditur per November 2021 mencapai Rp 28 triliun, bukan senilai Rp 35 triliun sebagaimana informasi yang beredar.

Meski begitu, jumlah utang tersebut terbilang sangat besar dan membebani perusahaan saat ini. Belum lagi, keuangan perseroan juga masih berdarah-darah karena sepinya bandara sejak pandemi Covid-19. 

Yang membuat keuangan perusahaan semakin memburuk, perusahaan pelat merah ini tetap harus membiayai proyek pembangunan dan pengembangan sejumlah bandara.

Manajemen AP I pun harus memutar otak agar perusahaan tetap bertahan di kondisi krisis. Jika permasalahan utang tak ditangani dengan baik, tak menutup menutup kemungkinan para kreditur dan vendor mengajukan pailit ke pengadilan. 

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

"Dengan pendapatan yang menurun secara signifikan, dalam jangka pendek kita menerapkan survival strategy dan rebound strategy," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (API) I Faik Fahmi dikutip dari Kompas TV, Kamis (9/12/2021). 

Survival strategy atau strategi bertahan yang diterapkan AP I di antaranya berupaya pengurangan biaya berdasarkan kategori, meninjau ulang jam operasional, kebijakan downsizing, optimalisasi SDM, dan efisiensi biaya operasi.

Menurut Faik, penghematan yang berhasil didapatkan mencapai Rp 2,9 triliun pada tahun 2020 dan Rp 1,08 triliun pada 2021. Ia menambahkan, AP I juga mengoptimalkan bisnis dan pengembangan sejumlah aset.

Sehingga mendapatkan tambahan dana sebesar Rp 140 miliar pada 2020 dan sebesar Rp 171 miliar pada 2021.

Baca juga: Nasib BUMN Angkasa Pura I: Terlilit Utang Menggunung Rp 35 Triliun

Kemudian untuk rebound strategy atau strategi untuk bisa bangkit kembali, di antaranya dilakukan dengan meningkatkan pelayanan dasar, restrukturisasi organisasi dan keuangan, serta menerapkan protokol kesehatan di seluruh wilayah kerja AP I.

"Kalau kita tidak melakukan apa-apa tentu dampaknya akan sangat signifikan. Upaya-upaya yang kita lakukan tentu akan mengurangi beban keuangan kita," tutur Faik

AP I menargetkan program restrukturisasi operasional dan finansial bisa selesai pada Januari 2022.

"Program restrukturisasi tersebut dapat memperkuat profil keuangan perusahaan ke depan, terutama kemampuan untuk memastikan penambahan pendapatan cash in, efisiensi biaya, dan upaya fundraising," ujar Faik Fahmi.

Baca juga: Derita ABK WNI di Kapal Asing: Diperbudak di Laut, Gaji Urung Dibayar

AP I mengelola 15 bandara. Pada 2019, total penumpang dari 15 bandara itu mencapai 81,5 juta. Namun pada 2020 menjadi hanya 32,7 juta dan diperkirakan di 2021 hanya mencapai 25 juta penumpang.

Di sisi lain, AP I harus mengeluarkan uang sebesar Rp 19,2 triliun untuk pembangunan dan pengembangan bandara nasional. Dana tersebut paling banyak digunakan untuk membangun Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), yaitu sebesar Rp 12 triliun.

Tunda pembayaran tunjangan karyawan

Direktur SDM dan Umum Angkasa Pura I M. Arifin Firdaus mengatakan, penundaan pembayaran gaji dan tunjangan karyawan dilakukan karena kinerja keuangan yang memburuk. AP I memperkirakan di akhir tahun ini perseroan membukukan rugi Rp 3,24 triliun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com