Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kereta Cepat Tidak Sampai Kota Bandung?

Kompas.com - 10/12/2021, 10:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menyampaikan bahwa dalam fase awal beroperasinya Kereta Cepat Jakarta- Bandung (KCJB) akan ada 4 stasiun yang digunakan untuk melayani penumpangnya, yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Meski bernama Kereta Cepat Jakarta Bandung, dari daftar stasiun yang ada, tak ada satu pun stasiun lokasinya yang berada di Kota Bandung. Kedua stasiun terdekat dari Kota Kembang adalah Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar. 

Baik Padalarang maupun Tegalluar, merupakan wilayah pinggiran atau daerah penyangga Kota Bandung. Untuk menuju pusat Kota Bandung dari kedua wilayah tersebut, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 30-40 menit, itu pun jika jalanan tanpa macet. 

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi membeberkan alasan mengapa pihaknya tidak membangun stasiun hingga Kota Bandung yang merupakan kantong calon penumpang terbesar. 

Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Tujuan Bandung Harus Ganti KA di Padalarang

Ia bilang, untuk membangun stasiun hingga ke kota, membutuhkan biaya investasi sangat besar. Sehingga bisa berdampak pada pembengkakan biaya proyek konstruksi, terutama pada aspek pembebasan lahan. 

"Karena terkait dengan biaya pengadaan lahannya. Kalau trasenya melewati Kota Bandung kan pasti sangat mahal. Jadi trase KCJB tidak sampai kota, melainkan sampai Padalarang di Kabupaten Bandung Barat dan Tegalluar di Kabupaten Bandung," kata Dwiyana dalam keterangannya dikutip pada Jumat (10/12/2021).

Ia juga mengatakan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek nasional. Sehingga ada keputusan trase juga berasal dari pertimbangan pemerintah pusat dan daerah. 

Salah satu alasan pemilihan stasiun berada di pinggiran Kota Bandung yakni agar ada pemerataan pembangunan di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. 

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Alasan APBN Dipakai untuk Nombok Kereta Cepat

"Pada saat itu kemungkinan Pemerintah Provinsi Jabar menganggap kalau hanya pengembangan di Bandung Barat saja dan tidak ada pengembangan di Bandung Timur, menurut teman-teman di Provinsi Jabar ya kurang. Kurang terdampak nanti pada perekonomiannya," ujarnya saat media visit ke Kompas Group.

Pemasangan girder pertama Kereta Cepat jakarta-Bandung, Senin (30/9/2019).Hilda B Alexander/Kompas.com Pemasangan girder pertama Kereta Cepat jakarta-Bandung, Senin (30/9/2019).

Dwiyana memperkirakan, jika stasiun akhir kereta cepat Jakarta-Bandung berada di Kota Bandung, biaya proyek akan lebih jauh besar alias membengkak karena faktor pembebasan lahan yang lebih mahal dan sebagainya.

"Makanya jadi lokasinya tetap ke Bandung timur (Tegalluar di Kabupaten Bandung)," kata Dwiyana.

Nantinya, penumpang kereta cepat yang akan menuju Kota Bandung akan turun di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, dan naik kereta feeder atau kereta pengumpan menuju Kota Bandung.

Baca juga: Sebagai Negara Maju, Kenapa AS Enggan Mengembangkan Kereta Cepat?

Dia menilai dengan dipilihnya Padalarang sebagai stasiun konektivitas yang menghubungkan langsung ke Kota Bandung, kereta cepat juga dipercayai bisa memberikan dampak perekonomian yang baik bagi Kabupaten Bandung Barat.

"Jadi kan kalau orang mau ke Bandung ya bisa berhenti di Padalarang. Nanti akan ada kereta api cepat yang berada di samping (kereta) yang lama. Nanti itu ada pelayanan konektivitas dari KAI akan membuat kereta api feeder dari stasiun Bandung Kota, Cimahi dan Padalarang," kata Dwiyana.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak mempersoalkan tidak adanya stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kota Bandung. Sebab, warga Kota Bandung yang ingin menggunakan Kereta Cepat difasilitasi kereta feeder dari Stasiun Bandung ke Stasiun Hub Padalarang.

"Jadi nanti pakai Kereta Cepat ke Padalarang, dari Padalarangnya naik kereta khusus. Jadi misalnya orang Bandung ke Kebon Kawung (Stasiun Bandung) ya dia naik kereta khusus sampai Padalarang baru ngabret naik Kereta Cepat sambil menunggu nanti investasinya memungkinkan membangun fundamentalnya di Tegalluar," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. 

Emil pun memaklumi segala dinamika yang terjadi dalam proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sebab, proyek itu merupakan inovasi baru yang pasti menemukan banyak tantangan.

Pekerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung di SS Pasteur, Jabar. DOK. JASAMARGA METROPOLITAN TOLLROAD Pekerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung di SS Pasteur, Jabar.

Baca juga: Kalkulator Faisal Basri: Kereta Cepat Balik Modal 139 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com