Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Ajak Denmark Masuk ke Sejumlah Proyek Pelabuhan

Kompas.com - 14/12/2021, 11:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menawarkan sejumlah kerja sama di bidang transportasi kepada Denmark. Salah satunya adalah proyek pembangunan pelabuhan di sejumlah daerah di Indonesia.

Pembahasan kerja sama ini dilakukan dalam pertemuan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Timor Lesta, dan ASEAN Lars Bo Larsen di Kantor Kemenhub Jakarta, Senin (13/12/2021) kemarin.

Budi Karya mengatakan, guna mempercepat terwujudnya kerja sama sektor transportasi antara Indonesia dengan Denmark, maka dia mengusulkan membentuk grup kerja (working group) antara kedua negara.

Baca juga: Menhub Resmi Perkenalkan I-Motion, Apa Itu?

“Untuk merealisasikan kegiatan yang lebih konkrit, saya mengusulkan diselenggarakannya grup kerja (working group) yang pertama antar kedua negara pada tahun 2022,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (14/12/2021).

Ia berharap, melalui grup kerja tersebut, kedua negara dapat membahas secara intensif mengenai kebijakan dan potensi kerja sama sektor transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian.

Budi Karya menjelaskan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membuka partisipasi pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnerships (PPP’s).

Pemerintah Indonesia pun mengundang pemerintah Denmark untuk bekerja sama dalam sejumlah proyek transportasi laut, seperti pembangunan dan pengembangan pelabuhan di sejumlah daerah di Indonesia.

Proyek pembangunan pelabuhan itu diantaranya berada di Ambon, Palembang, Natuna, Gorontalo, dan Batam. Sementara pengembangan pelabuhan seperti di Kuala Tanjung dan pengembangan terminal kontainer di Pelabuhan Patimban.

"Selain itu, Indonesia juga membuka peluang kerja sama terkait upaya penurunan karbon di sektor transportasi," kata dia.

Menurut Budi Karya, payung kerja sama sektor transportasi antara kedua negara telah dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU), yang telah ditandatangani oleh para Menteri Luar Negeri kedua negara pada Oktober 2015 lalu.

Ruang lingkup dari MoU tersebut yakni terkait kerja sama perencanaan, teknis, kebijakan, hukum, pembiayaan, pengembangan, konstruksi, keselamatan dan keamanan, perlindungan lingkungan, teknologi, penelitian, serta manajemen data dan informasi di bidang transportasi.

“Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem transportasi dan infrastruktur di kedua negara," kata Budi Karya.

Sementara itu, Dubes Lars Bo Larsen mengatakan, sejumlah perusahaan Denmark berminat untuk berpartisipasi pada pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.

Pihak Denmark mengusulkan sejumlah kerja sama terkait penurunan biaya transportasi, pengembangan transshipment, kapal listrik (ferry, kapal ikan, kapal laut), dan juga kerja sama pengembangan sumber daya manusia di sektor transportasi.

Baca juga: Menhub Sebut Libur Nataru Tak Ada Penyekatan, tetapi Pengetatan Prokes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com