Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Resmi Perkenalkan I-Motion, Apa Itu?

Kompas.com - 01/12/2021, 19:39 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara resmi memperkenalkan Indonesian Integrated Monitoring System on Navigation (I-Motion) pada Rabu (1/12/2021) hari ini.

Peluncuran I-Motion ini dilakukan di sela acara Simposium Bidang Telekomunikasi Pelayaran dengan tema Sinergitas Pengawasan Maritim Mewujudkan Keselamatan Dan Keamanan Pelayaran.

"Pada kesempatan ini, saya selaku Menteri Perhubungan dengan bangga memperkenalkan, Indonesian Integrated Monitoring System on Navigation (I-Motion),” ujar Budi Karya Sumadi ketika memperkenalkan I-Motion.

Baca juga: Menhub Ajak Milenial Jadi Pelopor Gerakan Sadar Keselamatan Berlalu Lintas

Apa itu I-Motion?

I-Motion adalah sebuah sistem yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

I-Motion mengintegrasikan data dari Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) serta berbagai sumber lainnya, guna melaksanakan pengawasan lalu-lintas pelayaran di perairan Indonesia.

“Direktorat Jenderal Perhubungan laut, memiliki VTS dan stasiun radio pantai pada masing – masing Distrik Navigasi yang memiliki fungsi dalam pengawasan lalu – lintas pelayaran dalam mewujudkan keselamatan pelayaran,” jelas Budi Karya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan dan memiliki posisi strategis bagi jalur pelayaran dunia.

Baca juga: Menhub Minta Layanan di Pelabuhan Tanjung Priok Dipercepat, Ini Caranya

Secara hukum, indonesia telah ditetapkan sebagai negara maritim yang tertuang pada United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982.

Sebagai negara maritim Indonesia harus memiliki sistem pengawasan yang kuat di wilayah perairan salah satunya I-Motion yang hari ini diresmikan dalam rangka menjaga kedaulatan dan mewujudkan keselamatan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim.

Karena dengan cakupan wilayah perairan yang luas, tentunya diperlukan kerjasama dan koordinasi serta sinergitas antar Kementerian/Lembaga guna mewujudkan jalur pelayaran yang aman dan nyaman bagi kapal-kapal yang melintas maupun yang berkunjung ke pelabuhan di Indonesia.

Budi menambahkan, sinergi antar Kementerian dan Lembaga harus dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing - masing dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan perkembangan teknologi informasi, masing-masing Kementerian dan Lembaga memiliki sistem pengawasan maritim dengan spesifikasi yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhannya.

Baca juga: Kemenhub Terapkan Ganjil Genap di Tol pada 20 Desember 2021-2 Januari 2022

Kendati demikian, pertukaran data dan informasi antar kementerian dan lembaga merupakan suatu keharusan untuk mengoptimalkan pengawasan di wilayah perairan nusantara yang sangat luas ini.

“Semoga sistem ini dapat bermanfaat dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya," sambungnya.

Adapun simposium ini digelar sebagai forum diskusi antar Kementerian /Lembaga yang memiliki tugas di bidang pengawasan maritim untuk membahas kesiapan sumber daya pengawasan maritim yang dimiliki dan kolaborasi dalam pelaksanaan tugas pengawasan maritim, serta isu-isu strategis terkini terkait keselamatan dan keamanan pelayaran.

"Dengan terjaminnya keselamatan dan keamanan pelayaran, pastinya dapat menumbuhkan kepercayaan internasional yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan industri pariwisata serta sektor strategis lainnya," ujar Budi.

Baca juga: Kemenhub Proses Izin Operasi Taksi Terbang Pertama di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menyampaikan pada simposium kali ini pihaknya ingin menyamakan langkah dan tujuan dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya.

"Sistem I-Motion merupakan salah satu solusi terkait kebutuhan akan suatu sistem pengawasan maritim terintegrasi dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia," ujar Arif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com