Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 "Resep" Bisnis d’BestO Bisa Punya 300 Outlet

Kompas.com - 20/12/2021, 17:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari berbagai pelaku usaha di bidang makanan dan minuman yang mengandalkan menu ayam goreng cepat saji di Indonesia, ada satu nama lokal menonjol yakni d’BestO.

Mengusung konsep berbeda dibanding pesaing dari luar negeri yang umumnya menyasar segmen restoran, d’BestO fokus untuk menyediakan menu fried chicken dalam konsep mini resto yang sederhana dan merakyat.

Dengan fokus pada segmen ini, d’BestO melebarkan sayap dengan pesat hingga kini telah memiliki hampir 300 outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Sumatera Barat. 

Baca juga: Sebelum Investasi, Cek Dulu Reksa Dana dengan Kinerja Terbaik Pekan Lalu

Corporate Secretary d’BestO Wahyu Pambudi membagikan 5 "resep" d’BestO bisa berkembang pesat secara konsisten melewati berbagai tantangan.

"Resep" pertama adalah menyiasati krisis dengan kreatif. Wahyu mengatakan di balik kesuksesan d’BestO, brand ini lahir dari masa sulit yang diterpa oleh kedua pendirinya, Evalinda Amir dan Setyajid.

Sebenarnya, keduanya telah membuka brand fried chicken dengan sistem gerobak sejak tahun 1994 dengan nama Kentuku Fried Chicken (KUFC).

Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Impor? Berikut 5 Langkah yang Mesti Dipersiapkan Pelaku Usaha

Namun, pada tahun 1998 dan 2005, usaha yang dirintis menghadapi tantangan berat karena krisis moneter dan juga flu burung. Menolak untuk menyerah, Evalinda dan Setyajid menyiasati kondisu dengan kreatif.

"Mereka menempel profilnya di setiap outlet d’BestO agar konsumen percaya bahwa ayam yang mereka jual bebas dari flu burung. Kebetulan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang sebagai dokter hewan sehingga bisa memberikan edukasi kepada konsumen akan keamanan produk yang dijual," kata Wahyu dalam siaran persnya, Senin (20/12/2021). 

"Resep" kedua adalah jeli menggarap segmen yang belum digarap kompetitor. Di Indonesia, ada banyak brand mancanegara yang menjadikan menu fried chicken sebagai hidangan utama.

Baca juga: Ini Sosok Ciliandra Fangiono, Jadi Pemuda Terkaya Indonesia gara-gara Warisan Bisnis Sawit Ayahnya

Ada pula pemain-pemain lokal independen dengan konsep gerobak yang juga bermain di sektor ini. Meskipun begitu, ada sektor yang belum terjamah ketika d’BestO dimulai, yakni outlet fried chicken yang terjangkau dan bisa dinikmati berbagai kalangan, namun memiliki rasa yang lezat, konsisten, dan bersertifikasi MUI.

“Restoran fried chicken umumnya memiliki harga yang relatif tinggi. Sementara banyak brand dalam skala yang lebih kecil tidak memiliki standarisasi yang kuat sehingga membuat rasa yang berbeda-beda. Kami ada di sana dengan konsep itu," kata Wahyu.

“Intinya, produk yang kita jual pasti ada waktunya akan sama atau mirip dengan kompetitor. Namun, selalu ada jalan untuk menemukan celah yang bisa kita maksimalkan," sambung Wahyu.

"Resep" ketiga adalah inovasi dengan memaksimalkan sumber daya yang ada. Wahyu mengatakan, pengusaha mana pun pasti setuju, jika inovasi merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bisnis.

Baca juga: Anies Revisi UMP, Pengusaha: Pelanggaran Jadi Catatan, Apalagi Kalau Mau Nyapres

Namun, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, fokus pada inovasi juga berpeluang membuat pengeluaran membengkak. Untuk menyiasatinya, d’BestO memilih untuk fokus berinovasi dengan memaksimalkan bahan baku yang telah ada.

“Selain efisiensi, inovasi menggunakan bahan baku yang sudah ada juga memungkinkan kami untuk fokus pada keunggulan kami, yakni aneka produk fried chicken, burger, dan turunannya,” lanjut Wahyu. 

Sementara "resep" keempat adalah program marketing berlandaskan data. Sejak pandemi, lanjut Wahyu, semakin banyak brand yang beralih ke layanan digital, baik layanan pembayaran digital seperti ShopeePay maupun layanan pesan antar makanan seperti ShopeeFood.

Bagi d’BestO, ada dua keuntungan yang didapatkan dari adaptasi layanan digital. Pertama, menstimulus konsumen untuk bertransaksi lebih banyak dengan ragam promo yang kerap diberikan dan kedua memberikan keuntungan dari segi data yang lebih komprehensif. 

Baca juga: 7 Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Bisnis Media

“Kami melihat, penggunaan layanan pembayaran digital ShopeePay oleh masyarakat kini telah menjadi gaya hidup yang tak terpisahkan, bahkan di daerah-daerah yang tidak kami perkirakan. Sementara itu, beberapa outlet d’BestO kini bahkan mayoritas pendapatannya berasal dari layanan pesan antar makanan ShopeeFood," kata Wahyu.

Sedangkan "resep" kelima adalah mendapatkan lebih dengan memberi lebih. Wahyu menuturkan, berdiri selama satu dekade, d’BestO selalu memegang teguh prinsipnya sebagai sebuah bisnis untuk dapat membawa manfaat bagi konsumen, pegawai, hingga masyarakat sekitar.

Ekspansi d’BestO hingga ke beberapa kota diklaim membawa dampak signifikan dari segi sosial dan ekonomi. Sejak melebarkan sayapnya ke Sumatera Barat pada 2014 silam, d’BestO diklaim berangsur-angsur mengurangi tingkat pengangguran Kota Padang.

"Salah satu upaya dalam berkontribusi secara sosial adalah dengan berbagi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Hal ini kami terapkan secara rutin melalui program bernama Jumat Berkah. Untuk karyawan, kami juga secara rutin memberikan apresiasi berupa penghargaan tahunan dan masih banyak lagi. Dengan memberi lebih, d’BestO yakin akan membawa dampak yang lebih besar dan mendapatkan lebih,” kata Wahyu.

Baca juga: 7 Orang Terkaya di Dunia dari Bisnis Judi dan Kasino

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com