Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Distribusi Pupuk Bersubsidi 2022, Petrokimia Gresik Gandeng 372 Distributor

Kompas.com - 20/12/2021, 17:36 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dalam rangka penyaluran pupuk bersubsidi tahun depan, PT Petrokimia Gresik bersama 372 distributor wilayah Barat yakni, Sumatera dan Jawa kecuali Jawa Timur, melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB).

Agenda dilakukan bersama anggota holding Pupuk Indonesia lainnya di Solo, Jawa Tengah, pekan lalu.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal mengharapkan, seluruh distributor pupuk bersubsidi dapat mendukung program kerja pihaknya, termasuk PT Petrokimia Gresik, dalam menyalurkan pupuk bagi para petani.

Baca juga: Petrokimia Gresik Gandeng PLN untuk Penuhi Pasokan Listrik 11,4 MW

 

Karena distributor merupakan kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi hingga di tangan petani yang berhak, sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

"Pupuk Indonesia harus senantiasa mengingatkan, tugas pendistribusian pupuk bersubsidi tidak mudah. Persyaratan administrasi harus dilengkapi semua, untuk menunjang kelancaraan penebusan pupuk subsidi dan penyalurannya kepada petani," ujar Gusrizal, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Bangun Pabrik Soda Ash, Petrokimia Gresik Gandeng PT Garam dan Unilever

Gusrizal menjelaskan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi pihaknya telah menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS) supaya dapat berlangsung maksimal. Di mana data pada sistem ini, dikatakan telah terintegrasi dan berbasis geospasial.

"Dengan sistem ini perusahaan dapat setiap saat memonitor kegiatan distribusi dan stok pupuk di lapangan, guna meminimalisasi potensi kekurangan pupuk di daerah. Serta, meningkatkan akurasi perencanaan distribusi," ucap Gusrizal.

Baca juga: Erick Thohir: Pabrik Petrokimia Gresik Bisa Produksi 23 Ton Liquid Oksigen/Hari

 

Tantangan penyaluran pupuk bersubsidi 2022

Sementara Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menambahkan, penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2022 mendatang diprediksi tidak akan kalah menantang dibandingkan pada tahun ini, akibat dampak pandemi Covid-19. Karena itu, komitmen bersama dengan distributor menjadi hal penting.

"Dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan penandatanganan SPJB dengan distributor wilayah lain. Kami ingin memastikan dan mengajak distributor, berkomitmen menyediakan stok pupuk bersubsidi di gudang mereka untuk kebutuhan petani minimal tiga minggu ke depan sesuai dengan alokasi," kata Digna.

Tidak hanya itu, Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) dan Petugas Penjualan Daerah (PPD) juga dihimbau untuk semakin aktif menggandeng kios, kelompok tani, dan juga pihak pemerintahan terkait supaya mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi bagi petani yang berhak.

"SPDP dan PPD harus ikut membantu memberikan edukasi dan sosialisasi, mengenai mekanisme penebusan pupuk bersubsidi. Terutama di masa-masa relaksasi penggunaan kartu tani, supaya tidak terjadi kebingungan di petani maupun kios," tutur Digna.

Ada beberapa poin penting yang harus diketahui oleh distributor dalam penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2022 mendatang, karena pemerintah berencana akan mengurangi jenis pupuk subsidi menjadi jenis urea dan phonska.

Sedangkan jenis ZA, SP-36, Petroganik serta Pupuk Organik Cair (POC) Phonska Oca tidak lagi masuk ke dalam skema pupuk bersubsidi tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com