Danone Indonesia Ungkap Strategi Bisnis Berkelanjutan hingga 2030

JAKARTA, KOMPAS.com - Danone Indonesia berkomitmen mewujudkan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan.

Hal ini tertuang dalam Laporan Keberlanjutan, yang menegaskan komitmen Danone Indonesia dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan serta Good Corporate Governance (GCG) dengan memberikan transparansi dari setiap aspek operasionalnya.

Melalui Laporan Keberlanjutan, Danone Indonesia memaparkan visi, strategi, hingga capaian kinerja keberlanjutannya selama dua tahun terakhir.

Untuk mewujudkan bisnis berkelanjutan, Danone Indonesia memiliki dua lini usahanya yaitu Danone Waters (Danone-AQUA) dan Danone Specialized Nutrition (Danone SN).

Baca juga: Dukung Energi Terbarukan, Danone Akan Pasang PLTS di Seluruh Atap Pabrik AQUA Hingga 2030

Dua lini usaha

Danone Waters (Danone-AQUA) berfokus pada layanan terkait air dan pentingnya hidrasi sehat, sementara Danone Specialized Nutrition (Danone SN) Indonesia mencakup produk nutrisi untuk ibu dan anak yang mendukung terciptanya generasi Indonesia di masa depan yang lebih sehat.

“Kami percaya, makanan yang sehat akan tumbuh dari bumi yang sehat pula. Ini merupakan refleksi dari misi dan visi besar Danone Indonesia sekaligus wujud kontribusi dan komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia, melalui siaran pers, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Menperin Pastikan Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Veolia-Danone Penuhi Standar Food Grade

Agenda SDG

Vera mengatakan, agenda SDGs tidak hanya merupakan komitmen global yang dijalankan semua negara, namun menjadi panduan bagi Indonesia dalam menerapkan program pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Untuk mencapai SDGs dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat.

Dia memaparkan, tujuan jangka panjang penting untuk selaras dengan 17 tujuan besar di dalam SDGs yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia hingga 2030 dan terintegrasikan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di tahun 2020-2024.