NEW YORK, KOMPAS.com - Inflasi di Amerika Serikat kembali mencatat rekor baru. Biro Pusat Statistik setempat mengungkapkan, tingkat inflasi tahun 2021 mencapai 7 persen, jauh lebih tinggi dibanding 6,8 persen hingga November 2021.
Mengutip CNN, Kamis (13/1/2022), inflasi yang melonjak ini merupakan inflasi tertajam sejak Juni tahun 1982 alias menjadi yang tertinggi dalam 39 tahun terakhir. Kenaikan inflasi ini juga lebih tinggi dari perkiraan para ekonom.
Jika mengenyampingkan komponen makanan dan energi, inflasi mencapai 5,5 persen (yoy) pada Desember 2021. Inflasi tetap mencatat rekor sebagai lompatan tahunan terbesar sejak Februari 1991. Angkanya juga naik dari 4,9 persen (yoy) dibanding November 2021.
Baca juga: Meski Harga Komoditas Naik, Pemerintah Klaim Inflasi Tetap 3 Persen Sepanjang 2022
Adapun tingkat inflasi sebesar 7 persen turut dipengaruhi oleh harga-harga komoditas dan energi yang fluktuatif.
Tercatat, indeks harga konsumen (IHK) pangan naik 6,3 persen, sementara harga bahan-bahan makanan naik sebesar 6,5 persen. Sementara itu, indeks harga konsumen untuk energi naik 29,3 persen sepanjang tahun 2021.
Jika dilihat secara bulanan pada Desember saja, inflasi naik 0,5 persen. Angkanya memang lebih tinggi dari perkiraan ekonom, namun jauh lebih kecil dibanding kenaikan 0,8 persen pada November 2021.
Rumah dan mobil jadi pendongkrak
Berdasarkan komponen pengeluaran, rumah, mobil bekas, dan truk menjadi kontributor terbesar dalam kenaikan tingkat inflasi di bulan Desember 2021.
Di sisi lain, komponen makanan juga naik 0,5 persen. Kenaikan terjadi di kategori grosir utama, dengan harga buah dan sayuran naik paling tinggi.
Sementara itu, biaya energi turun sebesar 0,4 persen, menjadi penurunan bulanan pertama sejak April 2021. Namun penurunan tersebut kemungkinan tidak akan bertahan hingga tahun 2022.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.