Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor RI Desember 2021 Tembus 21,36 Miliar Dollar AS, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 17/01/2022, 13:24 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja impor pada bulan Desember 2021 mencatat rekor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor bulan Desember yang mencapai 21,36 miliar dollar AS atau sekitar Rp 305,99 triliun (kurs per 17/1/2022, 1 dollar AS=Rp 14.325). 

Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah secara nominal.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, impor ini naik 10,51 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan melonjak 47,93 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: Kuota Impor Daging Tahun Ini Capai 266.065 Ton

"Impor bulan Desember (2021) secara nilai itu tertinggi sepanjang sejarah," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).

Margo menjelaskan, komposisi impor migas dan nonmigas sama-sama mengalami kenaikan. Impor migas Indonesia sepanjang Desember 2021 ini mencapai 3,38 miliar dollar AS atau naik 11,66 persen (mtm) Sementara impor nonmigas mencapai 17,98 miliar dollar AS atau naik 10,29 persen (mtm).

Baca juga: YLKI Heran, Minyak Goreng Tidak Impor, tapi Dijual Pakai Harga Dunia

Impor terbesar Indonesia pada komponen bahan baku

Menurut penggunaan barang, kinerja impor mengalami peningkatan di semua lini baik secara bulanan maupun tahunan. Impor terbesar terjadi pada komponen bahan baku/penolong sebesar 15,63 miliar dollar AS atau tumbuh 9,07 persen (mtm) dan 53,33 persen (yoy).

Kemudian diikuti barang modal sebesar 3,24 miliar dollar AS atau tumbuh 8,01 persen (mtm) dan 27,95 persen (yoy). Lalu impor barang konsumsi mencapai 2,49 miliar dollar AS atau tumbuh 24,55 persen (mtm) dan 45,27 persen (yoy).

Baca juga: Ekspor Dibuka Bertahap, 18 Kapal Dapat Izin Angkut Batu Bara ke Luar Negeri

Secara struktur, impor menurut penggunaan barang ini didominasi oleh bahan baku/penolong sebesar 73,18 persen, diikuti barang modal 15,15 persen, dan barang konsumsi 11,67 persen.

"Impor berdasarkan penggunaan barang ini menunjukkan aktivitas ekonomi membaik, baik untuk barang modal maupun bahan baku. Sementara peningkatan impor barang konsumsi menunjukkan ekonomi dalam negeri membaik," ucap Margo.

Dilihat berdasarkan golongan barang HS2 digit, impor terbesar terjadi pada golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya dengan peningkatan 401,5 juta dollar AS, diikuti produk farmasi senilai 288,6 juta dollar AS, bahan bakar mineral sebesar 186,3 juta dollar AS, besi dan baja senilai 137,3 juta dollar AS, serta pupuk senilai 118 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com