Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong Pabrik Gula Terintegrasi dengan Penanaman Tebu

Kompas.com - 20/01/2022, 19:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan, pengembangan pabrik gula di Indonesia akan terus bertambah. Hal tersebut seiring nilai investasi untuk wacana pembangunan pabrik gula terus mengalir.

"Investasi untuk pengembangan gula, kalau gula rafinasi ini sudah tidak ada lagi. Yang sekarang sedang didorong adalah pengembangan pabrik gula terintegrasi dengan penanaman tebu. Kalau sekarang masih dalam proses ada di Sumba Timur, hampir Rp 4 triliun sudah realisasi," jelasnya di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

"Ke depan, akan nambah Rp 5,4 triliun lagi. Demikian juga ada beberapa perusahaan industri yang berminat untuk melakukan investasi baik untuk hasilnya sebagai gula maupun hasilnya sebagai energi, maupun etanol, dan bio gas," lanjut Putu.

Baca juga: Kemenperin: Kebutuhan Gula Nasional Defisit 3,8 Juta Ton, Harus Dipenuhi dengan Impor

Pabrik gula yang gencar dibangun ini akan mampu memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat. Saat ini, produksi gula konsumsi rumah tangga dalam negeri masih minim.

"Produksi gula ya, gula dari tebu, lebih untuk konsumsi. Karena dari konsumsi saja untuk kebutuhan masyarakat, kita baru bisa memproduksi sekitar 2,2 juta ton per tahun. Ini pun masih ada kebutuhan yang masih dipasok dari bahan baku raw sugar sedikit," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin menyatakan perlunya terobosan pada industri gula nasional guna mengatasi persoalan yang selama ini dihadapi industri tersebut.

Menurut dia, persoalan pada industri gula terjadi baik di level hulu maupun hilir.

Pada sisi hulu, usaha tani tebu tidak efisien karena produktivitas yang rendah. Di sisi lain juga terjadi persaingan dengan komoditas pangan lain yang juga menjadi konsentrasi pemerintah.

Namun di sisi lain, industri makanan dan minuman dalam negeri terus berkembang pesat, katanya, sehingga hal itu mau tidak mau meningkatkan kebutuhan gula yang jalan keluarnya dipenuhi melalui impor gula, termasuk gula rafinasi.

"Salah satu terobosan yang harus segera dilakukan dengan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan pabrik gula. Meliputi perbaikan sistem perbenihan dan pembibitan, bongkar ratoon, serta penyuluhan petani tebu yang lebih tersistematis," katanya.

Baca juga: Kemenperin: Mudah-mudahan Harga Gula Stabil Sepanjang 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com