Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum G20, Indonesia Minta AS hingga China Sampaikan Rencana Tapering Off

Kompas.com - 28/01/2022, 20:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengungkapkan, Indonesia meminta Amerika Serikat (AS) hingga China menyampaikan rencana normalisasi kebijakan moneter (tapering off) sebelum melakukan kebijakan tersebut.

Pasalnya, tapering off memicu dampak negatif kepada negara-negara berkembang, termasuk keluarnya aliran modal asing (capital outflow) yang mengakibatkan depresiasi nilai tukar.

"Intinya dalam forum G20 kita colek-colek AS, kalau mau balapan (tapering) jangan dulu-duluan. Tolong kasih tahu kalau mau maju, kita supaya bisa siap-siap," kata Wempi dalam diskusi media di Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan

Wempi menuturkan, tapering off negara besar di dunia sudah makin dekat karena adanya kenaikan tingkat inflasi. Inflasi AS sudah menembus 7 persen, sementara inflasi Inggris sudah mencapai 5 persen.

Begitu pula inflasi Jerman yang sudah tembus 5,3 persen. Sementara inflasi Indonesia kata Wempi, masih di angka 1,87 persen sepanjang tahun 2021.

Hal ini membuat RI mewanti-wanti beberapa negara tersebut untuk mengomunikasikan secara transparan dan detail sebelum mengambil kebijakan.

"Inggris, China, Jerman kita kasih tahu, silakan mau menaikkan ini (atau) segala macam mau tapering dan mengurangi pembelian asetnya, (tapi harus dikomunikasikan). Ini kita sampaikan di forum G20, well communicate," tutur Wempi.

Baca juga: Indonesia Siap Sampaikan Komitmen Jadi Pusat Produksi Vaksin Global di Pertemuan G20

Adapun saat ini, AS sudah mengumumkan akan melakukan penurunan suku bunga acuan sebanyak 4 kali, yakni di Bulan Maret, Juli, September, dan Desember 2022.

Pemerintah dan Bank Indonesia, sudah menyusun stress test dan menyiapkan bantalan-bantalan untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Di sisi lain, Indonesia menghubungi negara tetangga untuk mengetahui kebijakan moneter yang mereka ambil.

"Kita sudah siap-siap Maret naikkin berapa kira-kira sekian persen, BI harus naikkin bunga sekian. Kontak Malaysia naikkin bunga berapa, dan kira-kira apa yang harus dipersiapkan oleh negara berkembang. Isu tapering itu paling fundamental," kata Wempi.

Baca juga: Apa Itu G20? Sejarah Singkat dan Manfaatnya bagi Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com