Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Siapkan Anggaran Angpau Imlek, agar Tak Ganggu Keuangan

Kompas.com - 31/01/2022, 13:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angpau menjadi momen yang ditunggu-tunggu saat perayaan Imlek. Jumlah angpau bergantung pada kondisi keuangan si pemberi dan seberapa erat hubungan orang tersebut dengan si penerima.

Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha menyebutkan, dalam menyiapkan angpau ketercukupan dana harus dipastikan dari jauh-jauh hari. Hal ini supaya tidak mengganggu pos keuangan lainnya.

Ivan mengungkapkan, ada beberapa tips dalam menyiapkan angpau agar tidak mengganggu pos keuangan lainnya. Seperti menggunakan prinsip perencanaan keuangan sederhana yakni 10 persen untuk kebaikan, 20 persen untuk masa depan, 30 persen untuk membayar cicilan, serta 40 persen untuk membiayai kebutuhan.

Baca juga: Mau Deposito THR dan Angpau? Simak Bank-bank yang Tawarkan Bunga Tertinggi

“Jika Anda memberi angpau, maka dana yang harus disiapkan masuk dalam kategori bujet kebaikan. Bagi mereka yang menerima angpau maka uang yang Anda terima dikategorikan dalam pendapatan tidak rutin,” kata Ivan dalam siaran pers, Minggu (30/1/2022).

Dia merincikan, gaji bulanan atau memiliki properti untuk disewakan secara rutin juga dapat dikategorikan dalam pendapatan tetap. Sedangkan bonus, fee dari freelance, THR serta angpau dimasukkan dalam pendapatan tambahan atau tidak rutin.

Ivan mengatakan, anggaran kebaikan tidak bersifat wajib tapi sebaiknya, berapapun penghasilan Anda, upayakan untuk menyisihkan pendapatan Anda untuk pos ini. Bagi mereka yang sudah melaksanakan prinsip 10-20-30-40 akan sangat terbantu dalam mengatur pengeluaran, dan dapat membantu sesama tanpa mengorbankan pos lainya.

“Ini termasuk juga saat merayakan hari besar keagamaan, seperti imlek yang identik dengan angpau, kita bisa tetap dapat merayakan dengan gembira karena sudah ada dana yang tersedia,” kata Ivan.

Mendapatkan pendapatan tambahan, juga tentunya membahagiakan karena pundi-pundi uang akan bertambah. Tetapi, pendapatan tidak rutin tidak bisa kita andalkan karena sifatnya temporer, dan selalu ada, atau jumlahnya tidak tetap.

Sehingga, saat mendapatkan tambahan atau jika hanya mengandalkan penghasilan tidak rutin maka bijaklah mengatur cash flow agar keuangan tidak bocor. Karena, saat uang cash lebih banyak dari biasanya, ada saja yang menjadi impulsif belanja tanpa pertimbangan matang.

Maka dari itu, saat mendapat angpau, berapapun jumlahnya akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan yang sempat tertunda tanpa perlu mengorbankan pos keuangan lainnya.

“Angpau sifatnya temporer sehingga sebaiknya jangan dihabiskan saat itu juga. Pertimbangkan untuk memanfaatkannya guna persiapan masa depan, seperti menabung, investasi, dan asuransi sebab kita tidak mengetahui apakah kondisi finansial kita pada masa mendatang akan selalu stabil atau menurun,“ tambah Ivan.

Lalu, bagaimana cara mengganggarkan dana untuk pemberian angpau?

Menurut Ivan, Anda dapat membuat perencanaan sederhana, dengan menghitung jumlah anak atau kerabat yang akan diberikan angpau. Lalu, perkirakan berapa besaran uang yang akan diberikan.

Hal ini penting, karena jumlah orang yang diberikan dan besaran nilai uang belum tentu selalu sama setiap perayaan imlek. Ditambah lagi, kondisi keuangan kita, juga tidak selalu sama setiap tahun.

Baca juga: Sering Dianggap Mata Uang Islam, dari Mana Asal Dinar dan Dirham?

Selain untuk angpau, masih ada biaya lain yang harus dipersiapkan untuk merayakan imlek. Detailkan semua biaya yang dibutuhkan dan perkirakan jumlah keseluruhannya. Anda bisa menaikan 5-10 persen dari nilai anggaran Anda dari tahun sebelumnya, karena harga barang bisa saja naik atau menjadi langka.

Dengan demikian Anda bisa mendapat kisaran jumlah uang yang rutin harus Anda sisihkan setiap minggu atau setiap bulannya. Jika pendapatan hanya cukup untuk membiayai hidup sehari-hari, maka jika ingin memberikan angpau berinvestasilah jauh-jauh hari pada instrumen berisiko rendah.

“Dengan demikian, uang yang Anda investasikan walau jumlahnya tidak banyak tapi jika rutin dilakukan dalam jangka panjang maka Anda tetap mendapatkan imbal hasil bahkan jumlahnya bisa jadi lebih dari kebutuhan Anda memberikan angpau,” tambah dia.

Baca juga: Punya Aset Bernilai Fantastis, Begini Cara Idol K-Pop Atur Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com