Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Optimalkan Produksi Pertanian di Jeneponto, Kementan Lakukan Intervensi Lahan

Kompas.com - 07/02/2022, 18:41 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi lahan Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) agar dapat berproduksi lebih maksimal.

Adapun intervensi tersebut, kata dia, dilakukan atas arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau sebelumnya (indeks pertanaman (IP) Jeneponto) hanya sekali setahun maka ke depan diharapkan bisa dua kali atau tiga kali tanam," ujar SYL seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Kecilnya IP di Jeneponto, lanjut dia, disebabkan oleh dua hal, yaitu banyaknya bebatuan yang cukup besar pada tanah dan kekeringan. Ini merupakan tantangan cukup serius dari lahan pertanian Jeneponto.

Baca juga: Kementan Maksimalkan Penanaman Jagung di Jeneponto

Adapun pernyataan tersebut disampaikan SYL saat melakukan dialog dengan petani Jeneponto di areal persawahan di Kelurahan Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Minggu (6/2/2022).

Saat sesi berdialog, para petani di Kabupaten Jeneponto mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Salah satu ketua kelompok tani (poktan) bahkan mengucapkan terima kasih kepada Mentan SYL atas perhatian yang diberikan dalam membangun pertanian Kabupaten Jeneponto.

Menurutnya, kehadiran pemerintah dalam intervensi pertanian menjadi sumber semangat baru bagi para petani.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Kutai Barat, Kabupaten Tetangga IKN dengan Komoditas Pertambangan dan Pertanian yang Melimpah

"Terima kasih banyak Pak Menteri hadir hari ini dalam membantu petani Jeneponto untuk meningkatkan panen jagung kami," ucap salah satu ketua poktan Jeneponto.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kekeringan lahan di Jeneponto merupakan salah satu kendala para petani.

Oleh karena itu, pihaknya meminta bantuan pembangunan sistem irigasi yang mumpuni.

"Pak Menteri, kami para petani di sini meminta bantuan sistem irigasi yang bagus untuk membantu kami sehingga pertanaman dapat ditingkatkan,” tambah ketua poktan.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman di Barru, Kementan Bantu Petani Bangun Embung

Mendengar keluhan petani Jeneponto, Mentan SYL menegaskan bahwa pihaknya akan memperhatikan masukan para petani tersebut.

Sebab, kata dia, keinginan serta harapan pemerintah dan petani Jeneponto sudah sama. Untuk itu, pihaknya akan mendukung penuhi pertanian di daerah ini.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong tanam jagung di Jeneponto pada lahan existing atau yang ada dan lahan perluasan areal tanam baru (PATB).

Untuk PATB jagung di Kecamatan Binamu dan Arungkeke mencapai 404,7 hektar (ha) akan ditanami varietas NK 212, BISI, RK, Pioneer dengan provitas mencapai 5 ton per ha. Adapun harga jagungnya sendiri mencapai Rp 4.500 per kilogram (kg).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com