JAKARTA, KOMPAS.com - Saling mendukung satu sama lain merupakan kunci dalam merintis sebuah bisnis bersama pasangan. Hal itu yang dilakukan oleh Ika Puspa Sari dan Supriyadi yang berhasil membangun Al-Mubarokah Herbal, toko yang menjual berbagai variasi madu, kurma, dan produk herbal lainnya.
Berbekal cita-cita bisa membantu orang lain meningkatkan imunitas dan kesehatan, mereka kini bahu membahu menangani ribuan pesanan setiap harinya. Mereka bahkan berhasil menjual 300 kilogram madu setiap harinya.
“Kami adalah pasangan pemimpi, yang sebelum memulai bisnis selalu berandai-andai. Kami selalu berpikir, alangkah baiknya jika kami bisa bekerja bersama-sama dan menciptakan bisnis keluarga yang sukses," ungkap Ika dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Kisah Pengusaha Kue Asal Pontianak yang Kebanjiran Pesanan Menjelang Imlek
"Alangkah baiknya juga kalau bisnis kami bisa membantu banyak orang, dengan produk yang kami sediakan. Dan masih banyak ‘andai-andai’ lainnya yang pada akhirnya mendorong kami untuk membuka toko Al-Mubarokah Herbal,” lanjut dia.
Perjalanan pasangan ini untuk merintis usaha Al-Mubarokah Herbal dimulai dari toko offline yang berdiri di depan rumah Ika dan Gupi, panggilan akrab Supriyadi, pada tahun 2017 lalu.
Awalnya, hanya Gupi seorang yang mengurus toko. Sementara Ika memilih bekerja sebagai dosen kebidanan, sambil sesekali membantu Gupi mengurus toko online di Lazada yang dibangun pada 2018 lalu.
Setelah satu tahun merintis usaha bersama, dagangan madu dan produk lainnya yang sudah dilabeli brand Al-Mubarokah terus berkembang, tak terkecuali dari penjualan online.
Maka Melihat peluang ini, dan juga didorong keinginan untuk memiliki waktu yang lebih fleksibel bersama keluarga, Ika memutuskan untuk berhenti bekerja demi membantu suami membesarkan Al-Mubarokah Herbal.
Baca juga: Kisah Richard Theodore, Sempat Ditipu dan Rugi Ratusan Juta, Kini Punya 80 Outlet Summer Minibar
Setahun membangun toko online, pesanan yang didapat toko Al-Mubarokah Herbal meningkat pesat, dari awalnya hanya puluhan pesanan, terus bertambah hingga menjadi ribuan pesanan setiap harinya. Bahkan, mereka kini memiliki 6 orang karyawan yang membantu menjalani aktivitas toko online.
“Membuka toko online di e-commerce memang tidak semudah kelihatannya. Banyak yang harus dipikirkan dan dipelajari, mulai dari cara upload foto dan menyusun deskripsi produk yang menarik, hingga strategi beriklan yang tepat. Namun dengan kesabaran dan ketekunan, walau sempat tertatih-tatih, ya ternyata kami bisa juga,” papar Ika.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.