Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Commuter Properti Tetapkan Harga IPO Rp 130 Per Saham, Bidik Dana Rp 288,8 Miliar

Kompas.com - 16/02/2022, 16:46 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Adhi Commuter Properti Tbk, dengan kode emiten ADCP telah menetapkan harga saham dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yakni sebesar Rp 130 per saham.

Adapun jumlah saham yang dilepas sebanyak 2,2 miliar saham atau setara 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Melalui penawaran perdana saham ini, Perseroan menargetkan memperoleh dana Rp 288,8 miliar.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk, Rizkan Firman menjelaskan, pernyataan efektif ini menunjukkan proses IPO perusahaan terus berlangsung, sehingga ditargetkan dapat melantai dibursa pada akhir bulan ini.

Baca juga: Adhi Commuter Properti Bakal IPO, Ini Catatan dari Erick Thohir

“Kami bersyukur tahapan demi tahapan proses IPO kami lalui. Kami memastikan saham IPO ADCP akan diminati investor seiring fundamental bisnis kami yang positif dengan potensi yang akan terus bertumbuh, mengingat konsep bisnis yang kami usung, yakni properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang menempel ke simpul-simpul transportasi publik khususnya kereta Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek,” ujar Rizkan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Rizkan menambahkan, Adhi Commuter Properti akan menyesuaikan jumlah saham yang dilepas dalam IPO nanti. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis perusahaan ke depannya yang masih banyak ruang terus bertumbuh mengingat mayoritas properti ADCP masih tahap pengembangan.

“Untuk saat ini, kami memutuskan melakukan penyesuaian saham yang dilepas, mengingat bisnis ADCP kedepannya akan semakin berkembang seiring beroperasinya LRT Jabodebek yang akan mendongkrak harga saham ADCP. Dengan demikian kami akan menjajaki skema pendanaan lainnya melalui aksi korporasi berikutnya seiring perkembangan bisnis ke depan,” tambah Rizkan.

Baca juga: IPO, Adhi Commuter Properti Incar Dana Rp 1,6 Triliun

Sejumlah strategi bisnis yang akan mengikuti antara lain membangun aliansi strategis dengan sejumlah investor serta mitra untuk berbagai proyek yang dijalankan dan direncanakan, serta menjajaki berbagai opsi pembiayaan proyek yang efektif dan efisien.

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Commuter Properti (ADCP) Adi Sampurno mengatakan, pihaknya optimistis bahwa rencana IPO ADCP di awal tahun ini akan menarik minat investor mengingat fundamental bisnis perusahaan yang berpotensi terus bertumbuh ditopang sejumlah faktor.

Faktor-faktor pendukungnya mencakup, LRT yang akan mulai beroperasi pada tahun ini, yang nantinya akan menambah nilai plus untuk proyek-proyek ADCP yang berkonsep TOD, yakni terintegrasi dengan stasiun LRT dilengkapi fasilitas pendukung gaya hidup kaum urban yang akan mempermudah mobilitasnya.

“ADCP juga akan mendapatkan dana segar melalui IPO yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan portofolio bisnis. Dengan memperoleh dana dari IPO, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian proyek. Dengan demikian akan meningkatkan marketing sales perusahaan kedepannya yang tentunya akan menopang performa bisnis yang positif,” ujar Adi.

Di sisi lain, dukungan kuat dari induk usaha, yakni Adhi Karya, juga turut menopang bisnis ADCP semakin kuat. Dukungan dari berbagai sisi, baik dari sisi keuangan melalui fasilitas pinjaman atau pendanaan, juga dari aspek-aspek lain seperti menjembatani kerja sama ADCP dengan berbagai pihak lain seperti dengan Telkom yang baru-baru ini dilakukan.

“Kami optimis faktor-faktor pendukung ini akan menopang performa kinerja ADCP terus bertumbuh positif. Seiring LRT yang segera beroperasi, lalu tuntasnya pembangunan berbagai proyek properti ADCP, ditambah lagi ADCP juga memiliki berbagai proyek recurring, maka terdapat potensi kenaikan harga saham ADCP ke depan,” ujar Adi.

Bersamaan dengan IPO ini, ADCP juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP) sebanyak-banyaknya 2 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Program ini merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian kinerja para pegawai.

ADCP telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Februari 2022, dan mulai memasuki masa penawaran umum pada 16-21 Februari 2022. Proses IPO dilanjutkan dengan penjatahan pada 21 Februari 2022, dan pencatatan perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 23 Februari 2022.

Baca juga: Punya Konsep TOD, Saham Adhi Commuter Properti Bakal Diburu Investor dan Berpotensi Naik

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com