Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Kawasan Industri Hijau, Tiga BUMN Ini Bersinergi

Kompas.com - 23/02/2022, 22:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama mengembangkan green industry cluster atau kawasan industri hijau. Hal ini dilakukan melalui penyediaan energi baru terbarukan (EBT) dalam pengembangan green hydrogen dan green ammonia.

Kerja sama ketiganya ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi BUMN untuk Mewujudkan Green Industry Cluster melalui Penyediaan Energi dalam Pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia di Kementerian BUMN, Rabu (23/2/2022).

Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, yang menyaksikan penandatanganan itu mengatakan, inisiatif pengembangan green industry cluster telah ditetapkan sebagai salah satu strategic delivery unit (SDU) Kementerian BUMN pada 2022.

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Rp 182,31 Triliun buat Suntik Modal BUMN hingga Antisipasi Bencana Alam

Menurut dia, kerja sama ini bakal menjadi dasar sinergi BUMN dalam menciptakan framework pengembangan yang lengkap dan terstruktur terkait dekarbonisasi sektor industri, baik melalui utilisasi sumber-sumber energi terbarukan maupun mitigasi atas emisi pemanfaatan energi fosil melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau CCS/CCUS.

"Lewat kolaborasi ini diharapkan adanya peran aktif PLN, Pupuk Indonesia, dan Pertamina dalam proses transisi energi, antara lain pada penataan dan penciptaan regulasi yang dapat mendorong pemanfaatan energi bersih secara lebih optimal,” ujar Pahala.

Ia menjelaskan, Indonesia telah berkomitmen mencapai emisi nol atau net zero emission pada 2060 serta mengurangi emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen pada 2030.

Komitmen itu dilakukan dengan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Pahala pun menilai, ketiga BUMN besar tersebut memiliki peran penting dalam mendorong pencapaian target EBT sebesar 23 persen pada 2025.

"Maka untuk menyukseskan hal ini, diperlukan kolaborasi yang baik antara BUMN yang terlibat maupun dengan kementerian/lembaga terkait," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dalam kerja sama ini PLN bakal mengambil peran dalam kajian terkait penyediaan green energy berbasis EBT, seperti panas bumi, angin dan air di pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia.

"PLN juga menyediakan sertifikat energi baru terbarukan (renewable energy certificate/REC) dari sisi hulu sampai hilir di seluruh pabrik milik Pupuk Indonesia," katanya.

Saat ini untuk wilayah Sumatera, PLN telah mampu menyediakan akses listrik hijau untuk Pupuk Iskandar Muda dan Pupuk Sriwijaya dengan total kapasiitas 2.213 MW yang terdiri dari PLTA, PLTP, PLTS dan PLTB.

Sedangkan di wilayah Kalimantan PLN mampu memberikan akses listrik hijau ke Pupuk Kaltim dengan potensi kapasitas terpasang mencapai 1.205 MW yang ditopang dari PLTA, PLTS dan PLTB.

Lalu pada wilayah Jawa, khususnya untuk Petrokimia Gresik dan Pupuk Kujang, PLN mampu menyediakan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 5.375 MW yang ditopang dari PLTA, PLTP, PLTS dan PLTB.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, integrasi tiga BUMN yang diwujudkan dalam kerja sama green energy cluster merupakan salah satu langkah untuk menghadapi tantangan masa depan yang mengarah ke transisi energi.

Pada kerja sama ini, Pertamina sudah mulai di wilayah Sumatra Selatan dengan pengembangan green hydrogen di PLTP Ulubelu dan pengembangan blue hydrogen untuk Kilang Plaju dan Dumai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com