Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pelni Usung Konsep Tiket Digital, Ini Sosok Penggagasnya

Kompas.com - 24/02/2022, 21:15 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernahkah Anda melakukan perjalanan lintas pulau dengan menggunakan moda transportasi kapal laut? Jika ya, tentu pernah merasakan pengalaman antre beli tiket di konter penjualan di pelabuhan ataupun biro perjalanan.

Barangkali, Anda juga sudah familier dengan wajah calo-calo yang menawarkan tiket kapal. Biasanya, mereka menjalankan aksinya menjajakan tiket di luar area pelabuhan, baik di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta maupun Tanjung Perak di Surabaya.

Namun, pemandangan seperti itu kini perlahan hilang saat Anda berencana pelesiran menggunakan kapal laut. Pasalnya, perusahaan bidang pelayaran kini semakin adaptif dengan inovasi baru berbasis digital.

Baca juga: Jumlah Penumpang Pelni Naik 6 Persen Saat Periode Natal dan Tahun Baru

Salah satu perusahaan yang turut berbenah adalah PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berinovasi untuk meningkatkan pelayanan, khususnya pada pelayaran kapal penumpang jarak jauh.

Terobosan yang diupayakan PT Pelni adalah percepatan transisi digitalisasi pada sektor penjualan tiket dengan konsep ticketing.

Inovasi digitalisasi ticketing tersebut diinisiasi oleh Vice President Angkutan Penumpang PT Pelni, Sukendra.

Ia merupakan salah satu tokoh di balik perbaikan pelayanan kapal penumpang tersebut.

Baca juga: Melihat Proses Pembuangan Kotoran dari Toilet Kapal Ternak PT Pelni

Sukendra mengatakan, penjualan tiket kapal Pelni kini sudah dilakukan secara online. Tiket digital dinilai efektif untuk meminimalisasi angka percaloan tiket kapal.

"Kini, semua ticketing sudah kami arahkan secara digital. Sistem digital ini sudah berjalan selama enam tahun. Namun, kami mulai kencangkan lagi proses digitalisasi untuk semua rute pelayaran pada 2020," ujar Sukendra dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Sukendra menjelaskan, selain meminimalkan penjualan tiket calo, transformasi tiket digital atau e-ticket juga dapat memonitor seluruh data manifest penumpang dan aktivitas pelayanan yang ada di dalam kapal, termasuk servis makan bagi para penumpang.

Dengan konsep tersebut, penumpang dapat menikmati servis makan dengan memindai barcode tiket makan.

Baca juga: Pegiat Medsos Diangkat Jadi Komisaris PT Pelni

"Konsep digital jelas sangat berbeda dengan cara manual, termasuk manifest kapal. Selama ini, manifest tidak pernah akurat karena penjualannya tidak terkontrol. Sejak mengusung konsep digital, tiket yang dijual harus terdaftar dan bisa dicek langsung di kapal," ungkapnya.

Sukendra mengisahkan, ketika tiket belum dijual secara digital, tak sedikit penumpang yang tertipu dengan membeli tiket palsu dari oknum agen penjual tiket.

Oknum tersebut menjual tiket palsu secara sengaja di luar tiket yang dikeluarkan oleh PT Pelni untuk mereguk keuntungan.

"Tiket yang dijual secara manual bisa terdaftar, bisa juga tidak terdaftar (pada data base). Dahulu, banyak agen yang jual tiket, tetapi tidak mendaftarkan ke manifest PT Pelni. Saat dicek, ternyata jumlahnya tidak sama,” tuturnya.

Baca juga: 5 Akses Pemesanan dan Pembelian Tiket Kapal Pelni

Namun, dengan digitalisasi, lanjut Sukendra seluruh tiket penumpang yang naik ke atas kapal sudah terdaftar di manifest.

Jaminan perlindungan bagi penumpang

Sukendra menambahkan, calon penumpang dapat memesan tiket melalui beberapa cara, salah satunya melalui aplikasi resmi milik PT Pelni. Selain itu, bisa pula melalui gera minimarket yang sudah bekerja sama dengan PT Pelni.

Dengan menggunakan tiket yang terdaftar secara resmi, Sukendra memastikan penumpang  mendapatkan perlindungan jaminan asuransi apabila terjadi kecelakaan.

"Kalau kapal tibat-tiba menagalami musibah, ditarik data asuransinya dan berapa jumlah penumpang kapal tersebut. Setelah data dipadankan, jumlah manifest penumpang akan sesuai. Jadi, sistem digital sangat berpengaruh pada efisiensi serta meningkatkan kualitas pelayanan," ujarnya.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Pelni, Cek Syarat dan Posisinya di Sini

Selain meningkatkan akurasi manifest, lanjut Sukendra, penggunaan e-ticket juga menguntungkan perseroan pada sisi finansial. Dengan begitu, tak ada lagi tiket-tiket yang dijajakan secara konvensional dan palsu.

"Digitalisasi menjadi kunci penyelesaian carut-marut di industri pelayaran.Sistem e-ticket tersebut kami terapkan secara bertahap pada seluruh cabang. Saat ini, sudah ada13 dari 49 cabang yang menggunakan sistem ini. Pada 2022 akan terus ditingkatkan, " kata Sukendar.

Sebagai informasi, Sukendra menjabat sebagai Vice President Angkutan Penumpang PT Pelni sejak 2018.

Sebelum menduduki jabatan manajerial, Sukendra merupakan perwira kapal lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Ia juga pernah dipercaya manajemen perseroan sebagai kepala cabang di Tanjung Priok dan Balikpapan.

Baca juga: PT Pelni Buka Lowongan untuk S1, Ini Posisi dan Cara Mendaftarnya

Sukendra memulai kariernya di kantor pusat PT Pelni dengan menjabat sebagai Vice President Human Recruitment (HR) pada 2012 hingga 2013. Ia juga berpengalaman menjabat sebagai Vice President Asset PT Pelni selama empat tahun sejak 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com