Di sisi lain, kenaikan ICP juga memberikan dampak terhadap subsidi dan kompensasi listrik, mengingat masih terdapat penggunaan BBM dalam pembangkit listrik.
Setiap kenaikan ICP sebesar 1 dollar AS per barrel berdampak pada tambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp 295 miliar.
Selain dampak terhadap APBN tersebut, lanjut Agung, kenaikan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya khususnya transportasi dan industri yang mengkonsumsi BBM non-subsidi. Harga minyak yang terkerek turut membuat harga keekonomian BBM, termasuk yang nonsubsidi turut naik.
"Tren kenaikan harga minyak dunia, mengerek harga keekonomian BBM," kata dia.
Sebagai gambaran, kisaran harga BBM non-subsidi di beberapa negara ASEAN, antara lain Singapura Rp 28.500 per liter, Thailand Rp 19.300 per liter, Laos Rp 19.200 per liter, Filipina Rp 18.500 per liter, Vietnam Rp 16.800 per liter, Kamboja 16.500 per liter, dan Myanmar Rp 15.300 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.