JAKARTA, KOMPAS.com – Sederet perusahaan besar beramai-ramai meninggalkan Rusia setelah invasi Rusia terhadap Ukraina.
Setelah merek besar seperti Apple, H&M, dan Ikea, kini giliran Zara, Inditex, Paypal, Samsung, Rolls Royce, Burberry, Jaguar Land Rover (JLR), hingga Aston Martin yang menutup layanannya di Rusia.
Baca juga: Putin Cegah Perusahaan-perusahaan Asing TInggalkan Rusia
Sebelumnya, warga negara Rusia juga telah dilarang membuka rekening PayPal baru pada awal pekan lalu.
Hengkangnya PayPal menambah jumlah perusahaan yang mundur dari negara itu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
“Dalam situasi saat ini, kami menangguhkan layanan PayPal di Rusia,” kata Dan Schulman, CEO PayPal, mengatakan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada pemerintah Ukraina, seperti dilansir dari CNBC.
Baca juga: Giliran IKEA dan H&M Hentikan Operasional di Rusia dan Belarusia
Surat tersebut diposting melalui Twitter milik menteri transformasi digital Ukraina, Mykhailo Fedorov.
Ini dilakukan PayPal merespons permintaan pemerintah Ukraina agar PayPal keluar dari Rusia dan membantu para pejabat Ukraina dalam penggalangan dana.
"Jadi sekarang sudah resmi: PayPal menutup layanannya di Rusia dengan alasan agresi Ukraina. Terima kasih @PayPal atas dukungan Anda!," tulis tweet Fedorov, Sabtu (5/3/2022).
Baca juga: Rp 805,6 Miliar Sumbangan Kripto untuk Militer Ukraina Terkumpul, Bitcoin dkk Menguat
Juru bicara PayPal mengkonfirmasi, perusahaan itu ditutup di Rusia. Namun demikian, perusahaan memastikan akan memproses penarikan saldo bagi pelanggan di Rusia.
“Kami terus bekerja untuk memproses penarikan (saldo) pelanggan untuk jangka waktu tertentu, memastikan saldo akun dikembalikan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku," kata juru bicara PayPal.
Baca juga: Mengenal SWIFT, Senjata Non-Nuklir yang Bisa ‘Hancurkan’ Ekonomi Rusia
PayPal adalah organisasi pembayaran pertama yang memutuskan hubungan dengan Rusia, yang sekarang menghadapi rentetan sanksi dari Barat atas keputusan Presiden Vladimir Putin atas serangan ke Ukraina.
Ini juga berkaitan dengan sanksi AS terhadap Rusia dengan menghapus Rusia dari sistem SWIFT.
Sementara itu, Visa dan Mastercard juga mengatakan berencana akan memblokir lembaga keuangan Rusia dari jaringan mereka.
Penutupan toko pakaian Inditex juga berpotensi meningkatkan ancaman PHK pada ribuan karyawan.
Dilansir dari BBC, Inditex memperkirakan akan ada 9.000 karyawan yang terancam di PHK akibat aksi perusahaan tersebut.
"Dalam keadaan saat ini Inditex tidak dapat menjamin kelangsungan operasi dan kondisi komersial di Federasi Rusia dan untuk sementara menangguhkan aktivitasnya," kata pemilik perusahaan Inditex kepada BBC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.