Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo Bidik Dana Hingga Rp 17,99 Triliun di IPO, Untuk Apa Saja?

Kompas.com - 16/03/2022, 10:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membidik dana hingga Rp 17,99 triliun di masa penawaran saham perdananya. Dana ini akan digunakan untuk apa saja?

Penawaran saham perdana dimulai sejak Selasa (15/3/2022) hingga 21 Maret nanti. Sementara penawaran umum dijadwalkan pada 29-31 Maret mendatang.

Kemudian, GoTo menargetkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Maret dan mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 4 April.

Baca juga: Menakar Prospek Cuan Saham IPO GoTo, Simak Rekomendasi Analis

GoTo akan melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar saham seri A yang merupakan saham baru. Jumlah tersebut setara dengan 4,35 persen saham GoTo.

Saham GoTo tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 316-346 per saham melalui sistem e-IPO.

Berdasarkan prospektus awal GoTo yang diterbitkan Selasa (15/3/2022), GoTo akan menggunakan dana dari penawaran umum perdana saham untuk modal kerja dan meningkatkan penyertaan pada perusahaan anak untuk modal kerja.

"Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan oleh Emiten untuk modal kerja," tulis perusahaan di Prospektus Awal GoTo, dikutip Rabu (16/3/2022).

Anak perusahaan GoTo akan akan menggunakan modal kerja tersebut untuk mendukung strategi perkembangan perusahaan melalui berbagai inisiatif, misalnya seperti akuisisi pelanggan, penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, dan beban operasional.

Baca juga: IPO GoTo Lama Dinanti, Akankah Sahamnya Diburu Investor?

GoTo akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd., dan Go Viet Ltd. secara bertahap.

Berikut rincian alokasi dana dari penawaran umum perdana saham GoTo:

  • 30 persen akan digunakan oleh Emiten.
  • 30 persen akan dialokasikan kepada Tokopedia.
  • 25 persen akan dialokasikan kepada PT DAB (GoPay).
  • 5 persen akan dialokasikan kepada PT MAB (bagian dari GoFinance).
  • 5 persen akan dialokasikan kepada VDIGI SG Ltd. (Gojek Singapura).
  • 5 persen akan dialokasikan kepada Go Viet Ltd. (Gojek Vietnam).

Sebagai informasi, GoTo bergerak dalam penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce dan fintech services.

Adapun misi perusahaan adalah untuk mendorong kemajuan konsumen, pedagang dan mitra pengemudi dalam ekosistem perusahaan melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi.

Adapun produk dan jasa perusahaan ditawarkan melalui platform Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial di Indonesia, yang merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan juga pasar terbesar di Asia Tenggara.

GoTo saat ini juga telah berekspansi ke Singapura dan Vietnam, dan memiliki aspirasi untuk memperluas ekosistem Perusahaan ke negara-negara lain di kawasan tersebut.

Baca juga: 6 Fakta Rencana IPO GoTo, dari Harga Saham hingga Driver Gojek Dapat Jatah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com