Beban Pertamina
Senada, Kepala Ekonomi PT Bank Central Asia Tbk David E Sumual mengatakan, harga BBM nonsubsidi bergantung pada kurs rupiah terhadap dollar AS dan harga pasarannya.
Dari harga jual Pertamax saat ini, Rp 9.000 per liter, jauh dibanding pesaingnya, sesama BBM RON 92, antara Rp 11.900-Rp 12.900 per liter.
Menurut David, harga yang dijual SPBU pesaing Pertamina sudah mirip dengan harga pasar dibanding Pertamax dan Pertalite.
Namun, pemerintah melalui Pertamina sudah memutuskan bahwa harga Pertalite masih tetap dipertahankan stabil agar tidak terjadi gejolak di masyarakat, sehingga menyisakan pertanyaan apakah Pertamax bakalan naik harga jualnya.
David mengasumsikan, jika harga minyak dunia tembus 130 dollar AS per barrel hingga akhir tahun, kurs rupiah terhadap dollar AS sekitar Rp 14.600-an, maka beban tambahan yang ditanggung Pertamina bisa mencapai Rp 200-an triliun.
“Harga Pertamax-Pertalite memang wajar untuk dinaikkan, apalagi produk sejenis dari perusahaan lain sudah dinaikkan,” kata David.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.