Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta IPO GoTo yang Paling Banyak Diperbincangkan, Apa Saja?

Kompas.com - 22/03/2022, 16:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

6. Skema Greenshoe

Salah satu pelajaran dari IPO BUKA di Indonesia, dan Grab di Bursa Nasdaq AS, adalah pergerakan harga sahamnya yang terus meluncur turun. Pergerakan harga saham BUKA pasca-IPO mengundang hujatan, dan disebut emiten tidak bertanggung jawab.

Belajar dari dua situasi tersebut, GoTo menempuh tiga strategi. Pertama, menawarkan harga IPO yang realistis, jauh dari sikap bombastis. PBV rasio GoTo ada di kisaran 3x, jauh lebih rendah dibandingkan kompetitor sejenis.

Kedua, menerapkan strategi greenshoe atau skema saham tambahan. Ketiga, ikut skema MVS dengan masa lock up saham yang ditentukan regulator.

Aturan greenshoe diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.4 tentang Stabilisasi Harga Saham dalam Rangka Penawaran Umum Perdana (IPO). Aturan ini membatasi pembelian saham dalam rangka stabilisasi hanya bisa dilakukan maksimal 15 persen dari saham IPO dengan jangka waktu maksimal 30 hari.

Jadi, greenshoe tidak ada hubungannya dengan tingkat percaya diri. Greenshoe adalah serangkaian mitigasi yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas harga pascaIPO.

Dengan skema ini, dana yang diperoleh GoTo dari penerbitan greenshoe ini akan diberikan kepada agen stabilisasi (PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia) untuk melakukan stabilisasi harga, dengan catatan apabila harga saham GOTO turun dalam 30 hari sejak saham pertama dicatatkan pada BEI.

7. Beli 1 Dapat 3

Publik juga memberi label IPO GoTo ini dengan beli 1 dapat 3, yang berarti dengan mengeluarkan uang maksimal hanya Rp 346 per saham, atau minimal Rp 316, maka investor sudah mendapatkan Gojek, Tokopedia, GoTo Financial (membawahi Gopay) dan seluruh ekosistem perusahaan.

Dan patut digarisbawahi, Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial merupakan pemain utama pada setiap segmen bisnis. Apalagi, GoTo adalah startup kategori decacorn yang memiliki lini bisnis terlengkap di Indonesia dan memilliki ekosistem yang saling terintegrasi.

“Hanya di GoTo kita bisa menikmati beli 1 dapat 3,” ujar Komisaris GoTo sekaligus founder Tokopedia William Tanuwijaya, dalam public expose, Selasa pekan lalu (15/3/2022).

Integrasi GoTo juga mencerminkan kekuatan perusahaan ini ke depan. GoTo akan menikmati efek jaringan (network effect) dalam bentuk perluasan pangsa pasar sekaligus efisiensi biaya berkat peningkatan skala bisnis.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com