Dikabarkan, ketegangan atas kelangkaan pasokan telah menyulut kekerasan sporadis di antara masyarakat. Mereka berebut untuk membeli bahan bakar dan barang-barang penting lainnya.
Asal tau saja, Sri Lanka sedang berjuang untuk membayar biaya impor barang strategis. Sebab, cadangan devisa mereka merosot 70 persen dua tahun terakhir. Sekarang, jumlahnya 2,31 miliar dollar AS.
Belum lagi, Sri Lanka masih harus membayar utang sekitar 4 miliar dollar AS di sisa tahun ini. Tak sampai di sana, Sri Lanka juga harus membayar obligasi negara senilai 1 miliar dollar AS yang jatuh tempo Juli nanti.
Rencananya, April nanti Sri Lanka akan bertemu IMF. Pemerintah akan menyewa firma hukum global untuk memberikan bantuan restrukturisasi utang demi memerangi krisis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.