Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Gembleng Puluhan Ribu Santri Jadi Wirausaha Industri

Kompas.com - 29/03/2022, 17:20 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program Santripreneur sebagai upaya pemberdayaan ekonomi melalui model penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren.

Program ini telah melibatkan banyak santri dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Santripreneur bertujuan untuk mengembangkan unit industri yang telah ada dan atau unit industri baru, serta mengembangkan sumber daya manusia di pesantren melalui kompetensi teknis produksi, jejaring, dan manajemen," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran resminya, Selasa (27/3/2022).

Baca juga: Erick Thohir: Santri Jadi Pilar Utama untuk Menggerakan Ekonomi Syariah

Agus mengungkapkan, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) rutin menggelar program Santripreneur. Hal ini sejalan dengan implementasi Nota Kesepahaman tentang Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Industri di Lingkungan Pesantren (Santripreneur) antara Kemenperin dengan Kementerian Agama pada 17 Desember 2021 lalu.

"Tujuan kerja sama tersebut, antara lain untuk mendorong ekosistem kewirausahaan yang baik di pesantren. Sebab, pesantren dianggap menjalankan peran strategis dalam mendukung pertumbuhan industri nasional karena banyak pesantren telah memiliki unit bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan kebutuhan di luar pesantren," paparnya.

Menurut Menperin, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga memberikan pendidikan formal hingga pendidikan kewirausahaan.

“Di samping itu, pesantren dapat berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia sebagai Agent of Development yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di daerah sehingga menjadi sarana yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca juga: Pesan Jokowi ke Santri: Orientasi Bukan Lagi Cari Kerja, Tapi Ciptakan Lapangan Kerja

Sejak tahun 2013, Ditjen IKMA Kemenperin telah membina sebanyak 88 pesantren yang melibatkan 10.199 orang santri melalui Santripreneur. Program ini telah menjangkau 7 provinsi di Indonesia.

Adapun kegiatannya meliputi pembinaan daur ulang sampah, konveksi, olahan pangan, olahan minuman kopi, garam beryodium, paving block, pengelasan, produk perawatan tubuh, perbengkelan roda dua, pupuk organik cair, dan alas kaki.

"Pembinaan yang dilakukan melalui Program Santripreneur berupa bimbingan teknis produksi, bantuan mesin dan peralatan, pelatihan kewirausahaan, Kredit Usaha Rakyat, digital marketing, serta pendampingan sertifikasi SNI wajib. Bimbingan teknis serta bantuan mesin dan peralatan produksi yang diberikan, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pesantren," beber Agus.

Di sisi lain, Ditjen IKMA kembali memfasilitasi dukungan mesin dan peralatan elektronika dan telematika untuk mendukung pengembangan unit usaha berbasis multimedia di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur.

Adapun mesin dan peralatan yang diberikan berupa kamera, CamRecorder, laptop, komputer tablet, server, software dan peralatan pendukung lainnya.

"Saat ini, kegiatan berbasis multimedia mempunyai masa depan cerah seiring dengan berkembangnya dunia broadcasting secara digital, sehingga kegiatan fasilitasi mesin dan peralatan ini juga akan ditindaklanjuti pula dengan kegiatan bimbingan teknis terkait multimedia," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita di Sidoarjo.

Adapun sasaran peserta bimbingan teknis tersebut, yaitu para santri dan pengurus pesantren dapat menjadi wirausaha mandiri dan pionir bagi santri lainnya untuk maju dan berkembang dalam berwirausaha.

Sementara topik-topik yang diberikan dalam kuliah kewirausahaan, antara lain mengenai pemasaran digital, manajemen bisnis, dan akses pembiayaan.

"Dengan bimbingan teknis ini, para santri kelak dapat lebih terampil berwirausaha sehingga kapasitas produksi unit bisnis pesantren semakin meningkat, dapat memenuhi kebutuhan internal dan eksternal pesantren, memperluas akses pasar usaha pesantren, serta meningkatkan jumlah wirausaha santri," ungkapnya.

Baca juga: Perpres Kewirausahaan Terbit, Wirausaha Bakal Dapat Banyak Kemudahan dan Insentif

Reni menilai, jumlah santri di Indonesia yang begitu besar hingga 4,76 juta orang yang berada di 33.971 pesantren (berdasarkan data Kementerian Agama per Agustus 2021), merupakan aset potensial untuk membangun wirausaha baru.

Apalagi, wirausaha industri selama ini memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru hingga meningkatkan pendapatan nasional.

"Wirausaha juga dapat menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, kami mendorong agar para santri selepas lulus dari pondok pesantren untuk dapat juga menjadi seorang Santripreneur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com