Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Solar Tekan Nelayan, KKP Tambah Stasiun BBM dan Kuota Solar ke Pertamina

Kompas.com - 04/04/2022, 12:43 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merespons kelangkaan solar di kalangan nelayan dengan menambah stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM).

Dirjen Perikanan Tangkap KKP M Zaini menjelaskan, kementerian telah memperbanyak stasiun BBM baik milik pemerintah atau swasta.

"Soal berapa kuota BBM yang dapat disalurkan, sedang kita komunikasikan dengan Pertamina. Ini dilakukan untuk memberikan kemudahan akses BBM kepada nelayan terhadap kelangkaan dan kenaikan harga," kata M Zaini dalam konferensi pers Senin (4/4/2022).

Baca juga: Memasuki Ramadhan, Pasokan Pertalite dan Solar Aman sampai Lebaran?

KKP fokus ke pemberdayaan dan digitalisasi nelayan

Ia mengatakan, kelangkaan BBM terutama solar memang sedang terjadi di beberapa tempat di Indonesia.

Walau demikian ia bilang, KKP sendiri tidak diizinkan untuk memberikan subsidi langsung demi pemenuhan bahan bakar ini.

Untuk itu, KKP lebih memfokuskan bantuan di sektor pemberdayaan nelayan. Misalnya, ia bilang telah melakukan pemberdayaan di 120 kampung nelayan.

"Kampung nelayan sudah kami perbaiki supaya tidak kumuh. Kami melakukan pemberdayaan terhadap usahanya. Kampung nelayan akan kita jadikan kampung digital, sehingga proses lelang ikan nantinya dapat dilakukan secara elektronik," urai dia.

Meski demikian, Zaini mengaku, semua proses pemberdayaan tersebut membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya.

Baca juga: Kriteria Penerima Bantuan Rp 600 Ribu untuk PKL, Warung, dan Nelayan

 

Bantuan alat tangkap ke nelayan

Selanjutnya ia bilang, bagi nelayan lokal yang telah memiliki kapal pihaknya dapat membantu dengan memberikan alat tangkap dan ketrampilan agar hasil tangkapannya meningkat.

Bagi nelayan yang ingin berpindah dari kapal kecil ke kapal tangkap besar, pihaknya juga telah menawarkan solusi.

"Misalnya nelayan sudah bosan dengan kapal kecil, dia bisa mencoba ke kapal besar, ikut penangkapan ikan terukur. Kami akan bantu," imbuh dia.

Ia bilang, kapal besar yang ingin menangkap ikan di Indonesia wajib menyertakan anak buah kapal (ABK) dalam negeri, terutama ABK lokal di dalam kapalnya.

"Jadi kalau ada kenalan nelayan yang ingin jadi ABK kapal besar, kami bisa bantu," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com