Lalu, untuk bensin dengan RON 98, Shell V-Power Nitro+, harganya naik Rp 3.050 per liter, dari Rp 14.990 per liter menjadi Rp 18.040 per liter.
Sementara itu, BBM jenis solar, Shell V-Power Diesel, mengalami kenaikkan harga paling tinggi, yakni sebesar Rp 4.350 per liter, dari Rp 13.750 per liter menjadi Rp 18.100 per liter.
Adapun harga Shell Extra Diesel yang hanya tersedia di Jawa Timur dan Sumatera Utara diperdagangkan di harga Rp 17.500 per liter.
Baca juga: 6 dari 10 Orang Terkaya RI adalah Konglomerat Sawit, Ini Daftarnya
Asal tahu saja, sebelumnya Shell telah melakukan penyesuaian harga BBM, seiring dengan terus melesatnya harga minyak mentah dunia, imbas dari perang antara Rusia dan Ukraina.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat menaikkan harga BBM.
"Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April," kata Luhut dilansir dari Antara.
"Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," katanya lagi.
Luhut menjelaskan sudah banyak negara menaikkan harga BBM akibat kelangkaan minyak mentah (crude oil) sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina dan kelangkaan minyak nabati.
Baca juga: Peran Luhut di Balik Kenaikan Harga Pertamax
"Memang kelangkaan crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia, kemudian kelangkaan juga sekarang sun flower karena tidak ekspor dan impor dari Ukraina dan sanksi (kepada Rusia) itu tadi membuat ini bermasalah," katanya.
Luhut mengatakan Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik sehingga dampak konflik kedua negara tersebut tidak terlalu besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.