JAKARTA, KOMPAS.com – Liabilitas adalah istilah umum dalam dunia bisnis. Namun, tidak sedikit dari pengusaha yang belum memahami apa itu liabilitas. Padahal, liabilitas adalah salah satu bagian penting untuk keberlangsungan sebuah perusahaan.
Dikutip dari Gramedia.com, liabilitas adalah suatu kewajiban yang harus dibayar oleh sebuah perusahaan pada pihak yang bersangkutan dengan cara mengeluarkan sejumlah dana atau sumber daya ekonomi perusahaan tersebut.
Sementara dikutip dari Investopedia, liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki seseorang atau perusahaan yang harus diselesaikan dalam periode tertentu, biasanya dalam bentuk sejumlah uang.
Umumnya, perusahaan akan mengambil liabilitas guna mendukung segala kegiatan operasional yang ada di dalam bisnisnya. Dengan begitu, perluasan serta perkembangan suatu perusahaan bisa dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Baca juga: Cara Top Up Linkaja lewat BNI ATM, Mobile Banking, hingga SMS Banking
Sederhananya, liabilitas adalah suatu kewajiban yang dihitung sama dengan nilai uang dan wajib dibayar oleh perusahaan kepada pihak yang bersangkutan. Pihak yang dimaksud disini bisa berupa perusahaan, perorangan, koperasi, bank, dan lembaga keuangannya yang lainnya.
Jika menurut pada catatan akuntansi, liabilitas adalah sebuah utang. Dimana dalam persamaan akuntansi, liabilitas diberi singkatan ALE oleh para akuntan.
Singkatan tersebut memiliki kepanjangan, Aset Liabilitas, dan Ekuitas. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Dari hal itu, muncul persamaan mengenai akuntansi yang menunjukkan bahwa aset berasal dari penjumlahan liabilitas dan juga ekuitas. Rumusnya yaitu aset = utang + modal.
Baca juga: MAKI Tagih Janji Kosong Mendag soal Mafia Migor: Tidak Layak Jadi Menteri Ya Copot Saja
Alasan suatu perusahaan sampai memiliki liabilitas adalah berhubungan dengan jumlah aset yang dimilikinya. Jika semua perusahaan mempunyai aset yang tidak banyak, sebaiknya dianjurkan untuk mengambil liabilitas.
Tujuan dari hal itu adalah sebagai upaya agar perusahaan bisa berkembang secara maksimal. Sebab, saat bertahan dengan aset yang seadanya, maka secara otomatis perusahaan akan sulit sekali untuk maju atau berkembang.
Perlu diingat bahwa liabilitas adalah tidak selalu berbentuk uang. Namun juga bisa berbentuk jasa, barang, atau manfaat ekonomi dalam bentuk lain.
Selain itu, liabilitas adalah bisa juga berasal dari berbagai jenis transaksi. Misalnya dari pertukaran aset, hubungan bisnis, dan berbagai transaksi yang dapat memberikan manfaat bagi perekonomian perusahaan kedepannya.
Baca juga: Percepat Pernyerapan Produk Dalam Negeri, KemenKopUKM Gelar Business Matching Tahap 2
Di dalam ilmu akuntansi, liabilitas adalah dianggap sebagai suatu kewajiban entitas yang muncul dari sebuah transaksi atau kejadian di masa lalu. Kewajiban yang dimaksud dijelaskan melalui beberapa karakteristik berikut ini:
Baca juga: CIMB Niaga Finance Raih Laba Bersih Rp 243,92 miliar Tahun 2021
Secara umum, liabilitas akan muncul dan tercatat di neraca laporan keuangan yang ditulis di akhir periode. Tujuannya untuk mengidentifikasi kondisi keuangan sebuah perusahaan pada periode tersebut.
Pada laporan keuangan, letak liabilitas adalah berada di kolom sebelah kanan bersama dengan catatan ekuitas. Dalam pencatatannya, liabilitas adalah berada di urutan yang sudah ditentukan.