Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melantai di BEI, Perusahaan Kelapa Sawit TLDN Lepas 517,68 Juta Saham Baru

Kompas.com - 12/04/2022, 12:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) resmi melakukan pencatatan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/4/2022).

Perusahaan kelapa sawit yang memiliki seluruh lahan konsesinya di Kalimantan Timur ini melepas sebanyak 517,68 juta saham baru.

Adapun, nominal untuk saham baru tersebut sebesar Rp 100 per saham. Saham tersebut mewakili sebanyak 4 persen dari modal ditempatkan atau disetor penuh. Sementara, harga penawaran dari aksi korporasi ini ditetapkan sebesar Rp 580 per saham.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham GOTO Langsung Tancap Gas

Rencananya, seluruh dana hasil penawaran umum, setelah dikurangi biaya emisis akan digunakan untuk beberapa hal.

Pertama, sebanyak 71 persen akan digunakan untuk belanja modal perseroan yaitu akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit.

Kemudian, sekitar 29 persen akan digunakan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak. Adapun, sekitar 15 persen akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Telen Prima Sawit.

Nantinya, dana ini akan digunakan untuk belanja modal guna pembangunan fasilitas pabrik pengelolaan inti sawit (Kernel Crushing Plant/KCP).

Baca juga: Melantai di Bursa, PT Sumber Mas Konstruksi Bidik Dana Segar Rp 66 Miliar

Dana juga akan digunakan untuk pengurusan perizinan sehubungan dengan pembangunan fasilitas pabrik tersebut. Pembangunan ini dalam rangka upaya hilirisasi dan peningkatan nilai jual pada produk diolah.

Nantinya, kapasitas pabrik pengolahan inti sawit yang akan dibangun di Kabupaten Kutai Timur direncanakan sebesar 100 Ton inti sawit per hari.

Kemudian sekitar 14 persen dana akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Daya Lestari yang selanjutnya akan digunakan untuk belanja modal pembangunan biogas power plant (pembangkit listrik tenaga biogas) yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur.

Dana juga akan digunakan untuk seluruh pengurusan perizinan sehubungan dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas tersebut.

Potensi hasil produksi gas yang direncanakan sebesar 5.300.000 Nm3 per tahun dengan potensi menghasilkan listrik berkapasitas sampai 1,2 MW.

Baca juga: Dipanggil KPPU soal Dugaan Kartel, Produsen Besar Minyak Goreng Mangkir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com