JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah menyiapkan skema manajemen lalu lintas untuk mengatasi kemacetan selama mudik Lebaran.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, sudah menyiapkan empat skema manajemen rekayasa lalu lintas, yaitu pengalihan kendaraan barang, one way, contra flow, dan ganjil genap.
"Kami kan sudah melakukan simulasi peningkatan traffic di jalan tol terutama dan traffic management yang kami rencanakan dari beberapa skema managemen rekayasa lalu lintas," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Ini Siasat Pemerintah agar Rumah Subsidi Tetap Bisa Dibangun Dekat Kota
Menurutnya, hasil terbaik dari simulasi peningkatan lalu lintas di jalan tol ialah dengan menerapkan empat sekenario rekayasa lalu lintas tersebut.
Keempat skema tersebut dinilai dapat meningkatkan kapasitas jalan tol dan membuat kecepatan kendaraan menjadi 40 kilometer per jam dibandingkan hanya menerapkan satu atau dua skema rekayasa lalu lintas.
Kemudian apabila kemacetan tetap tidak dapat dihindari, pemerintah telah menyiapkan sekenario lain untuk mengantisipasinya.
"Kalau pun terjadi hambatan di jalan tol, Pertamina sudah siap dengan motor BBM-nya, tamabahan toilet di rest area, dan masyarakat bisa istirahat untuk keluar kota di jalan tol," ucapnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Proyeksi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran 2022 Capai Rp 72 Triliun
Berikut ini strategi pemerintah mengatasi kemacetan selama mudik Lebaran 2022:
Berdasarkan Surat Edaran Kemenhub Nomor 40 Tahun 2022, kendaraan yang akan dialihkan saat arus mudik Lebaran, yaitu mobil barang dengan jumlah berat lebih dari 14.000 Kg, mobil barang dengan 3 subu atau lebih, kereta tempelan, dan kereta gandeng.
Waktu pembatasan operasional kendaraan barang:
Aturan ini tidak berlaku bagi kendaraan pengangkut barang tertentu, seperti bahan bakar minyak, ekspor dan impor dari dan ke pelabuhan, air minum dalam kemasan, ternak, pupuk, hantaran pos dan uang, bahan pokok, dan sepeda motor mudik gratis.
Baca juga: Sudah Akuisisi 1,6 Juta Merchant, Volume Transaksi QRIS BNI Hampir Tembus Rp 300 Miliar
Adapun ruas jalan pengaturan operasional angkutan barang sebagai berikut:
Contra flow adalah sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah normal arus kendaraan pada suatu jalan raya. Biasanya, skema ini digunakan untuk mencegah penumpukan hingga kendaraan tetap bisa bergerak dan tidak terjebak kemacetan parah di ruas tol.
Dikutip dari Kompas.tv, skema contra flow akan diterapkan pada 28 April 2022, mulai pukul 17:24 WIB dari km 47 tol Jakarta Cikampek sampai km 414 gerbang Tol Kali Kangkung.
Kemudian saat arus balik, 7 dan 8 Mei 2022 aturan contra flow diberlakukan mulai pukul 14:24 WIB mulai dari gerbang tol Kali Kangkung km 414 sampai km 3 gerbang Tol Halim.
Baca juga: PGN dan PT PRPP Teken HOA Kerja Sama Penyediaan Gas Bumi di GRR Tuban
One way adalah rekayasa lalu lintas di mana kendaraan hanya boleh berjalan satu arah. Skema one way diberlakukan untuk memecah kepadatan lalu lintas.
Sementara ganjil genap adalah aturan lalu lintas yang menyesuaikan tanggal dan satu angka pada plat nomor kendaraan. Jika angka terakhir plat kendaraan ganjil maka hanya boleh melintas di tanggal ganjil, begitupun dengan genap.
Sementara penerapan one way dan ganjil genap akan diberlakukan bersamaan jika penerapan contra flow sudah efektif dilakukan.
One way ini akan diberlakukan selama sepekan, mulai Kamis (28/4/2022) hingga 6 Mei 2022.
Penerapan one way ini akan diterapkan dari Kilometer 47 Tol Jakarta Cikampek sampai Kilometer 313 gerbang Tol Kali Kangkung mulai Kamis (28/4/2022) pukul 17.00 WIB.
Berikut rincian penerapan skema one way dan ganjil genap yang akan diberlakukan saat mudik Lebaran 2022:
Rencananya, Polri juga akan memberlakukan sistem one way mulai KM 442 (Gerbang Tol Bawen) dengan mempertimbangkan kondisi volume lalu lintas yang terjadi di lapangan.
Baca juga: BRI Telah Salurkan Rp 66,9 Triliun KUR untuk 1,8 Juta Nasabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.