Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-6 Lebaran, Terjadi 115 Kasus Kecelakaan Lalin

Kompas.com - 28/04/2022, 04:31 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pada H-6 Lebaran atau Selasa (27/4/2022) telah terjadi 115 kasus kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, kasus kecelakaan tersebut berupa kecelakaan ringan hingga berat.

"Di tanggal 26 April 2022 ada 115 kasus kecelakaan lalu lintas dan saat ini sudah ditangani," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (27/4/2022).

Data tersebut dari pihak kepolisian. Dia tidak memerincikan lebih lanjut kecelakaan terbanyak terjadi di wilayah mana dan kendaraan jenis apa.

Baca juga: Jasa Raharja: Peserta Mudik Gratis BUMN Dapat Asuransi Selama Perjalanan Pulang-Pergi

Namun, dia mengimbau kepada pemudik, khususnya pengguna kendaraan pribadi, untuk selalu berhati-hati dalam berkendara serta tetap menjaga kondisi badan dan kendaraan.

Apalagi Kamis besok hingga Sabtu (30/4/2022) merupakan arus puncak mudik Lebaran, di mana volume kendaraan di ruas-ruas jalan pasti akan melonjak.

"Kami berharap ke depan kecelakaan ini bisa terus ditekan. Tentu butuh peran serta dari masyarakat untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, menurut data Korlantas Polri, pada 2017-2021 jumlah kecelakaan cenderung turun. Pasalnya, sejak awal pandemi Covid-19 pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas untuk menekan penyebaran Covid-19.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Marta Hardisarwono mengatakan, secara rinci, pada 2017 terjadi 104.327 kecelakaan, naik menjadi 107.968 kecelakaan di 2018, dan naik lagi menjadi 116.411 kecelakaan di 2019.

Kemudian saat pandemi Covid-19 di tahun 2020, jumlah kecelakaan turun menjadi 100.028 kecelakaan. Tapi kembali naik di tahun 2021 dengan total 103.645 kecelakaan.

Baca juga: Ketentuan Melintasi Jalan Tol Gratis di Sumatera untuk Mudik Lebaran

Kecelakaan tersebut terjadi pada kendaraan sepeda motor, angkutan barang, angkutan orang, mobil penumpang, dan kendaraan tidak bermotor.

"Keterlibatan paling tinggi adalah sepeda motor, dengan presentase 73 persen. Dan yang kedua adalah angkutan barang dengan pesentase sebesar 12 persen, dengan jumlah kendaraan sebanyak 21.463 kendaraan," ujarnya dalam Sidang Para Pakar Keselamatan Transportasi Jalan, Rabu (23/3/2022).

Dia melanjutkan, saat ini angkutan barang masih didominasi melalui jalan atau via darat sebesar kurang lebih 90 persen. Hal ini yang menyebabkan permasalahan seperti tingginya angka kecelakaan jalan, kemacetan, Over Dimention Over Loading (ODOL), kerusakan infrastruktur, dan polusi udara.

Baca juga: Posko Mudik BPJS Kesehatan Beri Layanan Gratis ke Pemudik, dari Pijat hingga Cek Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com