Pemisahan ini dilakukan agar satu bagian atau orang tidak mengontrol satu kuasa keuangan. Dengan demikian, kecurangan akibat peluang kontrol keuangan yang besar dapat dihindari.
Lagi-lagi, pemisahan kuasa keuangan harus dilakukan, khususnya dalam modal atau harta pemilik bisnis.
Meskipun modal bisnis berasal dari pemilik bisnis, kontrol akan harta pemilik bisnis harus dilakukan agar pengelolaan keuangan bisnis tidak carut-marut.
Tung Desem menyayangkan seorang pimpinan yang turut andil dalam mengatur penjualan dan keuangan bisnis. Padahal, menurutnya hal ini tidak boleh dilakukan.
“Di tempat saya, pimpinan (unit) tidak boleh pegang uang. Apabila dia menarik uang dari bagian pembelian, siapa yang berani ngontrol dia? Maka harus accounting yang mencatat,” ungkap Tung Desem.
Jenis bisnis yang berbeda-beda menghasilkan beragamnya sistem keuangan bisnis. Meskipun begitu, Tung Desem mengatakan bahwa posisi audit internal harus tetap diadakan.
Sebagai informasi, audit internal bertugas memberikan penilaian yang sistematis dan objektif melalui pemeriksaan serta evaluasi atas kegiatan organisasi atau bisnis.
Pria berusia 54 tahun tersebut mengatakan bahwa analisis keuangan merupakan sesuatu yang berbeda dengan akuntansi.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Bokek Pasca-Lebaran
“Banyak orang tidak paham. Accounting itu membuat sesuatu hal yang sudah terjadi dijadikan angka, sedangkan finance (analisis keuangan) membuat angka menjadi hasil di kemudian hari,” ungkap Tung Desem.
Dari hasil analisis angka ini, seorang ahli keuangan bisa memberikan masukan-masukan kepada perkembangan bisnis untuk dipakai di kemudian hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.