Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Koperasi Bakal Menyusut Dekade Mendatang, Sebuah Hipotesis

Kompas.com - 11/05/2022, 14:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Itu lah mengapa anekdot di awal relevan. Bila sebagian besar anggota koperasi merupakan generasi X dan baby boomer, kerangjang belanjanya sudah penuh. Semua layanan koperasi telah dimanfaatkan.

Ekstrapolasi dekade

Gambaran di atas sudah terjadi hari ini pada rentang usia masing-masing generasi. Pertanyaannya, apa yang akan terjadi bila tiap generasi kita ekstrapolasi satu-dua dekade mendatang?

Apakah anekdot di awal berlaku atau justru makin intensif?

Bila kita ekstrapolasi 10-20 tahun mendatang, generasi baby boomer akan berusia 67-85 tahun. Patut dicatat Angka Harapan Hidup (AHH) kita saat ini 73,5 tahun (2021).

Boleh dikatakan secara alamiah sebagian besar sudah tidak ada (meninggal dunia).

Lalu generasi X akan berusia 51-66 tahun pada dekade pertama dan 61-76 tahun pada dekade kedua. Itu artinya keranjang belanja mereka sudah penuh.

Sedangkan generasi Y dekade pertama akan berusia 35-50 tahun dan dekade berikutnya menjadi 45-60 tahun. Kebutuhan mereka sebagian sudah tercukupi dan menyisakan beberapa yang lain.

Nah, generasi Z, sekarang mulai memasuki fase dewasa, 10 tahun mendatang usia mereka 19-34 tahun dan 29-44 tahun pada dekade berikutnya.

Mereka sedang giat-giatnya bekerja/berkarir atau berwiraswasta dengan daftar kebutuhan yang masih banyak.

Singkatnya, dalam satu-dua dekade mendatang kita bakal kehilangan satu generasi, yakni baby boomer.

Lalu generasi X mulai “menua” dengan keranjang belanja yang mulai penuh. Generasi Y masih memiliki beberapa kebutuhan.

Sedangkan generasi Z, masih banyak kebutuhannya. Komposisi anggota koperasi dua dekade mendatang akan didominasi generasi X dan Y. Lantas bagaimana dengan generasi Z?

Keponakan saya generasi Z dengan usia 18 tahun. Suatu tempo pinjam dana untuk kebutuhan tertentu.

Dia memberikan nomor rekening bank tertentu, yang saya tidak familir. Di kemudian hari saya baru tahu bila bank itu termasuk dalam jajaran bank digital di Indonesia.

Saya baru menyadari bagaimana pilihan lembaga keuangan sudah berbeda. Akun bank saya masih bank konvensional dengan layanan digital (mobile banking). Sedangkan dia langsung bank digital.

Mungkin keponakan saya itu tak pernah sama sekali merasakan antre di bank konvensional, apalagi koperasi.

Generasi mereka, seperti teorinya, adalah generasi digital native. Yang tak pernah mengenal mesin tik, familiar dengan komputer meja apalagi laptop.

Lebih suka menonton siaran di ponsel pintar daripada TV. Tak salah bila pilihan bank pun langsung digital, yang untuk buka rekening cukup berswa-foto dengan kartu identitas.

Ancaman Involusi

Mari kita bayangkan satu-dua dekade mendatang demografi penduduk bergeser seperti itu. Yang simpulan awal saya, generasi Y atau milenial sebagian masih mengenal koperasi.

Bersama dengan generasi X, mereka akan menjadi “penduduk tetap” koperasi.

Namun kita akan menghadapi patahan pada generasi Z, sebab mereka sedari awal tumbuh berkembang pada habitus dan budaya yang sama sekali berbeda. Ya, seperti keponakan saya itu.

Dari analisis itulah saya membuat hipotesis koperasi akan mengalami involusi (penyusutan) pada satu-dua dekade mendatang.

Ketika keranjang belanja para “penduduk tetap” mulai penuh, di sisi lain tak memiliki layanan yang relevan bagi “penduduk pendatang”, generasi Z dan Alpha.

Ditambah pelaku bisnis (seperti perusahaan startup) sangat akseleratif menawarkan aneka layanan, yang sesuai dengan kebutuhan, aspirasi serta gaya mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com