Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didorong Mudik Lebaran, Premi Asuransi Perjalanan Meningkat

Kompas.com - 11/05/2022, 17:37 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat ada pertumbuhan terkait realisasi asuransi perjalanan. Hal ini didorong dengan adanya kebijakan mudik Lebaran 2022 yang dikeluarkan pemerintah tahun ini.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto mengatakan, tren yang terjadi pada asuransi perjalanan terlihat meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini mengingat, pada tahun lalu masih diberlakukan PPKM dan pembatasan mudik Lebaran.

"Realisasi asuransi perjalanan tentunya lebih besar dibanding tahun lalu. Estimasinya sejak Januari hingga Mei 2022 sebesar Rp 300 miliar," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Apa Itu Asuransi Pengiriman? Simak Model dan Jenisnya

Ia menjelaskan, estimasi jumlah ini meningkat sekitar Rp 100 miliar dibandingkan momen mudik lebaran tahun 2021 yang ada di angka Rp 200 miliar.

Namun begitu berdasarkan data yang ia miliki, angka ini masih berada jauh di bawah realisasi asuransi perjalanan pada saat sebelum pandemi.

Tercatat, jumlah premi yang berhasil dikumpulkan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 765 miliar. Adapun, pada tahun 2020 premi asuransi perjalanan pada periode Januari hingga Maret pada saat Ramadhan ada di angka Rp 100 miliar.

Untuk mendongkrak kinerja asuransi perjalanan, Bern menyebut pentingnya kebijakan pemerintah untuk melonggarkan perjalanan domestik, maupun perjalanan luar negeri.

Baca juga: 1.000 Peserta Mudik Sehat Bersama BUMN 2022 Dapat Asuransi Gratis

Selain itu, menurut dia asuransi perjalanan juga mampu meningkatkan kinerjanya dengan melakukan kerja sama dengan travel agent, kerja sama dengan maskapai penerbangan, dan kerja sama dengan agen perjalanan religius/keagamaan.

Dengan strategi itu, ia berharap pada tahun ini penerimaan premi dari asuransi perjalanan akan terus meningkat.

"Secara spesifik tidak ditargetkan, namun diharapkan dapat mencapai angka Rp 500 miliar," ujar dia.

Sebagai gambaran, ia berujar kontribusi asuransi perjalanan terhadap total premi industri asuransi umum memang tidak lebih dari 1 persen atau kurang lebih hanya 0,9 persen.

Baca juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com