Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Kalkulasi Peluang dan Risiko Investasi Tesla di Indonesia

Kompas.com - 17/05/2022, 12:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Produk lain mencakup Powerwall (cepis penyimpan energi di rumah) dan Powerpack atau Megapack, sistem penyimpan energi skala besar (S Hanley, 2016; Solar Reviews, 28/3/2021; M Debord, 2015). Tesla Energy juga meriset dan mengembangkan piranti-lunak sistem monitor dan kontrol sistem energi bersih.

Baca juga: Jawab Undangan Jokowi, Elon Musk Akan ke Indonesia November 2022

Apakah model investasi Tesla Inc dapat dipelajari atau dilatih? Tesla Inc meniru model konglomerat elektronik Samsung asal Korea ketika hendak go-global. Apa resepnya?

Pendiri Samsung Lee Byung-chul mengirim sumber daya manusia (SDM) ke Jerman (belajar teknologi basik), ke Jepang (belajar teknologi desain), dan ke Amerika Serikat (belajar pemasaran). Paduan tiga model bisnis berbasis teknologi ini melahirkan Samsung! Apakah Bangsa Indonesia mampu melaksanakannya? Tentu mampu, jika kepemimpinannya hikmat-bijaksana.

Contoh, hasil akuisisi Tesla Inc terhadap perusahan papan-atas teknologi skala kecil ialah sistem energi surya 345 megawatt tahun 2021 (J Scully, 2022). Tesla Inc memproduksi sistem penyimpanan energi 3,99 giga-watt per jam tahun 2020 (N Caballero, 2022). Sejak Agustus 2020, Tesla Inc melayani servis kendaraan, pengisian daya, asuransi, perangkat lunak dan konektivitas. Tesla Inc memproduksi kendaraan autopilot (J Ramsey, 30/4/2020), Wi-Fi dalam mobil (L Lambert, 2017), dan jaringan-Tesla (perjanan) (K Korosec, 2019).

Apakah model investasi Tesla sulit dibangun? Tentu tidak! Sebab ada model sebelumnya sukses dan sustainabel Samsung yang meraih nilai brand rangking ke-8 tingkat dunia tahun 2020 (Forbes, 2020). Contohnya, Tesla Inc meriset dan memproduksi komponen baterai, motor, dan piranti lunak (L Lambert, 2016). Tesla Inc gandeng Panasonic Holdings Corporation, konglomerat asal Kadoma, Osaka (Jepang), pemasok sel-sel di pasar AS, dan memproduksi baterai 2170 cylindrical di Giga Nevada (AS) (K Korosec, 2020).

Januari 2021, Panasonic memproduksi baterai 39 GWh per tahun di Giga Nevada (D Gurskiy, 2021). Sel-sel baterai Tesla Inc yang digunakan di Giga Shangahi (Tiongkok) dipasok oleh Panasonic dan Contemporary Amperex Technology (H Sanderson, 2020). Panasonic menyediakan produk-produk dan jasa baterai, sistem otomotif dan avionic, sistem industri, dan lain-lain (Kunii, 2020; Reuters Staff, 2016; Forbes, 2010).

Risiko investasi Tesla

Tesla Inc merintis investasi baterai lithium-ion melalui kerjasama riset dengan Universitas Dalhousie di Nova Scotia, Kanada. Tesla Inc mengakuisisi perusahan baterai Maxwell Technologies senilai 200 juta dollar AS (F Lambert, 2020) dan Hibar Systems (S Hanley, 6/10/2019; A Palmer, 2019).

Tesla Inc membeli beberapa aplikasi paten manufaktur baterai dari Springpower International, perusahan (kecil) baterai asal Kanada (Fortune, 2021; I Bonifacic, 2021). Jika model kerja sama riset semacam ini diterapkan dalam aliran investasi ke zona Indonesia, tentu menciptakan peluang besar, khususnya jika menghasilkan alih-teknologi dan skill SDM.

Sisi sangat khusus model investasi Tesla Inc yang sulit diadopsi ialah kekuatan ilham Elon Musk. Kala usia 10 tahun, Musk gemar-candu video game, komputer, dan Commodoe Vic-20, belajar program komputer (manual) dan usia 12 tahun menciptakan dan menjual video game berbasis basik kira-kira 500 dollar AS.

Ayah Elon Musk, Errol Musk, adalah insinyur elektro-mekanik, pilot, konsultan, dan sailor serta pemilik tambang emerald Zambian. Elon Musk memiliki sisi kuat filantropi, khususnya hibah dari Musk Foundation ke sektor riset-riset.

Tesla Inc memiliki model bisnis ‘integrasi vertikal’ (H Jin, 2020) kira-kira 80 persen sejak 2016. Ini tidak lazim di industri otomotif selama ini, misalnya perusahan outsourcing 80 persen komponen ke supplier; sedangkan perusahan fokus ke manufaktur mesin dan perakitan final (F Lambert, 2016; P McAssey, 2016). Tesla Inc menerapkan strategi bisnis biaya-murah guna mengepak sayap bisnis ke pasar lebih luas dengan menawarkan keunggulan produk teknologi (Stringham et al., 2015).

Tesla Inc menawarkan teknologi energi sustainabel dan memberi lisensi ke pesaing bisnis (J Korzeniewski, 2020). Namun, kesepakatan lisensi disertai ketentuan bahwa penerimanya tidak langsung mengkopi desainnya (E Blattberg, 2014); Tesla Inc memegang properti intelektual, misalnya merek dan rahasia dagang guna mencegah kopi teknologi (J J Roberts, 2014).

Tesla Inc mengoperasikan 400 toko dan galeri pada 35 negara (Tesla, 2021). Pilihan lokasi ialah distrik perbelanjaan, mal, dan zona padat arus lalu-lintas (Fortune, 2016), bukan dekat dealer mobil lainnya. Sejak Januari 2022, Tesla tidak membayar layanan iklan langsung (EJ Schultz, 13/12/2021).

Tesla Inc mengepak sayap berbasis potensi pasar tiap zona. Misalnya, Tesla Inc memasang target 500.000 mobil tahun 2020 di Tiongkok (TB Lee, 2021). Tahun 2020, Tesla Inc mengucur 1,5 miliar dollar AS investasi ke bitcoin (S O'Brien, 2021) dan menerima pembayaran bitcoin di pasar AS dan mungkin termasuk negara-negara lain (J Porter, 2021).

Januari-Maret 2021, Tesla Inc meraup untung 101 juta dollar AS dari penjualan bitcoin. Namun, Mei 2021, Tesla Inc tidak lagi menerima bitcoin, sebab konsumsi bahan bakar fosil dan perubahan iklim. Akibatnya, harga bitcoin anjlok sekitar 12 persen awal Mei 2021 (R Iyengar, 2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com