Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Krakatau Steel Pimpin Asosiasi Industri Besi-Baja se-Asia Tenggara

Kompas.com - 23/05/2022, 22:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim terpilih menjadi Chairman South East Asia Iron & Steel Institute atau SEAISI, organisasi produsen besi dan baja yang terdiri dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.

SEAISI yang didirikan pada 1971 juga pernah diketuai oleh Direktur Utama Krakatau Steel Tungki Ariwibowo pada periode 1978-1980. Saat itu Tungki juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Pembangunan VI.

Silmy Karim mengatakan, SEAISI berperan penting dalam memfasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh para produsen baja di Asia Tenggara. Industri besi dan baja di Asia Tenggara telah menjadi katalis aktvitas ekonomi bagi negara-negara di kawasan tersebut.

Baca juga: Krakatau Steel Tambah Modal di Krakatau Posco, Erick Thohir: Perkuat Industri Baja Nasional

"SEAISI juga telah menjadi pusat data dan informasi yang berkaitan dengan aturan industri, kebijakan, dan ekonomi yang berguna bagi pengembangan industri baja di Asia Tenggara selanjutnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama di organisasi ini. Di antaranya, peningkatkan utilisasi kapasitas produksi baja di Asia Tenggara dalam tingkat ekonomis untuk jangka panjang.

Lalu meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri baja di Asia Tenggara, mengakselerasi investasi dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Semua hal itu nantinya akan menguatkan negara-negara anggota SEAISI dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami juga terus berupaya memperjuangkan kebijakan-kebijakan untuk menghadapi gempuran baja-baja impor yang datang dari luar Asia Tenggara,” kata dia.

Baca juga: Bos Krakatau Steel Sebut Ada 5 Perusahaan Asing Berminat Investasi di Pabrik Blast Furnace yang Sempat Mangkrak

Di sisi lain, SEAISI juga mendorong negara-negara anggotanya untuk mengaplikasikan teknologi baru dalam bidang konstruksi baja dan pengembangan digitalisasi pada industri baja.

Selain itu mendorong untuk meningkatkan awareness terhadap kelestarian lingkungan dengan menerapkan green industry pada industri baja, yang saat ini mulai gencar dilakukan di negara-negara Eropa dan Jepang.

“SEAISI turut mendukung proses pemulihan industri baja pasca pandemi Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara serta terus memberikan kontribusinya untuk kemajuan industri baja di Asia Tenggara,” tutup Silmy Karim.

Baca juga: Krakatau Steel Catatkan Laba Bersih Rp 508,74 miliar per April 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com