Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Tahun, Pajak Diproyeksi Terkumpul hingga Rp 1.485 Triliun

Kompas.com - 27/05/2022, 14:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memproyeksi penerimaan pajak hingga akhir tahun 2022 tembus sekitar Rp 1.450 triliun - Rp 1.485 triliun.

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan DJP Ihsan Priyawibawa mengatakan, proyeksi itu lebih tinggi sekitar Rp 185 triliun - Rp 220 triliun dari target dalam APBN sebesar Rp 1.265 triliun.

"Perkiraan kami, kira-kira sampai dengan akhir tahun nanti DJP akan dapat sekitar Rp 1.450 triliun - Rp 1.485 triliun," kata Ihsan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Jokowi: Sekali Lagi, APBN dan APBD Jangan untuk Beli Barang Impor!

Menurut Ihsan, capaian ini menandakan pemulihan ekonomi, setelah penerimaan pajak terkontraksi 19,6 persen pada tahun 2020, dan tumbuh 19,3 persen pada tahun 2021.

Selain pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, tingginya penerimaan pajak ini ditopang oleh naiknya harga komoditas unggulan Indonesia, termasuk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

"Kita berharap tentunya 2022 ini penerimaan akan terus membaik apalagi kalau dilihat kepatuhan formal kita dari tahun ke tahun menunjukan pertumbuhan yang baik," sebut Ihsan.

Baca juga: Ada PPS dan Peningkatan Impor, Penerimaan Pajak RI Capai Rp 322,46 Triliun

Adapun tingginya proyeksi dipengaruhi oleh pertumbuhan pajak hingga bulan April 2022. Sampai April, penerimaan pajak sudah sebesar Rp 567,69 triliun. Nilainya tumbuh 51,49 persen dan sudah mencapai Rp 44,88 persen dari target.

Ada beberapa alasan pajak bisa meningkat hingga April 2022, mulai dari tren harga komoditas, kenaikan ekspor, dan tumbuhnya pajak dalam rangka impor komoditas.

"Tren harga komoditas melonjak, otomatis memberikan sumbangan yang baik ke penerimaan pajak kita, dan enggak terjadi tahun ini, tapi sejak semester II 2021," ungkap dia.

Baca juga: Dongkrak Pendapatan Negara, Defisit APBN Tahun Depan Ditekan di Bawah 3 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com