Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Tiket Pesawat Melambung, dari Pulihnya Ekonomi, "Rebound" Jumlah Wisatawan, hingga Tingginya Harga Avtur

Kompas.com - 11/06/2022, 19:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif tiket pesawat masih juga tinggi hingga saat ini di tengah melonjaknya permintaan masyarakat akan penerbangan.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, salah satu penyebab tingginya tarif tiket pesawat ini karena maskapai yang memanfaatkan momen pelonggaran perjalanan.

Menurutnya, maskapai memanfaatkan lonjakan permintaan akan penerbangan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Baca juga: Komisi V DPR Minta Kemenhub Redam Lonjakan Harga Tiket Pesawat

Maskapai manfaatkan situasi

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 dua tahun ini, industri penerbangan menjadi bisnis yang paling terpukul karena pembatasan pergerakan.

"Bahkan omzetnya turun cukup tajam sehingga mereka memanfaatkan pemulihan ekonomi, memanfaatkan rebound jumlah wisatawan untuk meraup margin yang jauh lebih tinggi untuk mengkompensasi kerugian selama pandemi," ujar Bhima saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Agen Perjalanan Kena Imbasnya

Tak imbangnya permintaan dan penawaran

Tak hanya itu, kenaikan tarif tiket pesawat ini, menurutnya, juga disebabkan oleh tidak imbangnya permintaan dan penawaran dalam penerbangan.

Saat pemerintah melonggarkan syarat perjalanan, maskapai masih belum siap menambah jumlah penerbangan yang sempat berkurang selama pandemi.

"Banyak maskapai yang memangkas rute penerbangan, banyak yang melepas sewa pesawatnya pada saat puncak pandemi 2020 dan 2021," kata dia.

Di sisi lain, dengan dilonggarkannya syarat perjalanan, membuat kebutuhan masyarakat untuk berpergian menggunakan pesawat melonjak, baik itu untuk wisata maupun perjalanan bisnis.

"Ini mengakibatkan ketidaksiapan dari supply penerbangan yang mengakibatkan antara penawaran dan permintaan tidak seimbang sehingga harganya menjadi relatif tinggi," jelasnya.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub: Kemungkinan Penerbangan Transit atau Kelas Bisnis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com