JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) melihat masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh industri penerbangan meski mobilitas masyarakat kini mulai normal.
"Saat ini kami mencatat adanya beberapa tantangan ke depan yg dihadapi saat ini khususnya di sektor penerbangan," kata Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dalam sebuah webinar, Kamis (30/6/2022).
Dia pun merincikan apa saja tantangan tersebut, yaitu armada pesawat terbatas, jam operasional bandara terbatas, preferensi rute penerbangan maskapai hanya rute prioritas, dan sebagainya.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Dianggap Mahal, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Melanggar Tarif Batas Atas
Dia mengatakan, saat ini armada yang dimiliki maskapai-maskapai masih belum sebanyak sebelum pandemi Covid-19, bahkan secara presentase masih di bawah 50 persen.
"Ketersediaan pesawat yang terbatas, saat ini sekitar 40 persen dibandingkan dari posisi sebelum pandemi," kata dia.
Artinya, jumlah armada yang dimiliki saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan akan transportasi penerbangan masyarakat yang mobilitasnya kini sudah kembali normal.
Hal ini lantas menjadi salah satu faktor penyebab harga tiket pesawat menjadi tinggi beberapa waktu terakhir karena permintaan lebih tinggi daripada penawaran.
Baca juga: Harga Avtur Naik, Kemenhub Izinkan Maskapai Naikkan Tarif Tiket Pesawat
Kemudian, pengurangan jam operasional sempat dilakukan operator bandara selama pandemi Covid-19 karena trafik penerbangan berkurang drastis.
Kini setelah syarat perjalanan udara dilonggarkan oleh pemerintah, beberapa maskapai telah mengembalikan jam operasional ke semula seperti sebelum pandemi. Namun, masih ada beberapa bandara yang masih membatasi jam operasionalnya.
Hal ini membuat maskapai tidak dapat maksimal dalam mengoperasikan bisnisnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.