Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Optimistis Industri Penerbangan RI Mampu Pulih Kembali, walau Hadapi Tantangan Harga BBM

Kompas.com - 01/07/2022, 07:55 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis industri penerbangan mampu pulih dari keterpurukan melalui kolaborasi dengan pemerintah, pelaku usaha sektor penerbangan, investor, dan unsur terkait.

Pemulihan industri penerbangan ini perlu dilakukan agar kebutuhan masyarakat akan transportasi udara dapat terpenuhi di masa transisi dari pandemi menuju normal ini.

"Saya berharap semua pihak, pemerintah, pelaku usaha, investor dapat berperan aktif dan berkomunikasi secara terbuka terkait dengan permasalahan yang dihadapi transportasi udara dan berkontribusi dalam memberikan penyelesaian," ujarnya dalam webinar, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Kemenhub Evaluasi Regulasi Harga Tiket Pesawat, Maskapai Bisa Naikkan Tarif Batas Atas

Saat ini perekonomian kembali bergeliat dan mobilitas masyarakat kembali normal pasca melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.

Demikian juga dengan industri penerbangan, sejak awal tahun 2022 mulai terlihat adanya pemulihan.

Baca juga: Begini Langkah INACA untuk Bantu Pemulihan Industri Penerbangan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang angkutan udara domestic pada kuartal I 2022 mencapai 10,7 juta penumpang atau naik 55,5 persen secara year on year (tahunan). Sementara, pada periode yang sama jumlah penumpang angkutan udara internasional tumbuh hingga 200 persen lebih.

Oleh karenanya, seluruh operator sarana dan prasarana angkutan udara harus menyiapkan strategi sebagai langkah antisipasi menghadapi masa adaptasi baru pasca pandemi.

"Saya yakin teman-teman industri aviasi ini mampu (pulih). Alhamdulillah sekarang recovery ini sudah berjalan," kata dia.

Baca juga: Menhub: Industri Penerbangan Indonesia Akan Kembali Bangkit dalam Waktu Dekat

Menurut Budi, di era new normal ini industri penerbangan masih menghadapi berbagai tantangan, seperti meningkatnya harga bahan bakar dunia yang berimbas pada naiknya biaya operasional, dan adanya beberapa pesawat yang tidak aktif karena neraca keuangan maskapai yang tidak kondusif akibat dari kurangnya pengguna jasa transportasi di masa pandemi.

"Untuk itu, penting juga untuk diperhatikan adalah dukungan finansial bagi industri transportasi udara, yang saat ini mulai bangkit setelah hampir dua tahun terdampak pandemi," ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com