Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Yakin Bandara Kualanamu Bisa Dongkrak Hubungan Dagang RI dan India

Kompas.com - 07/07/2022, 17:37 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia perlu membuat market baru. Salah satunya melalui peningkatan hubungan dagang Indonesia dan India melalui Bandara Kualanamu di Sumatera Utara.

Erick Thohir optimistis, Bandara Kualanamu akan membuat hubungan dagang Indonesia dan India jadi lebih erat.

"Bagaimana kita mempunyai akses langsung dari Indonesia ke India, tanpa harus berhenti dari Indonesia ke negara lain. Ataupun dari India langsung ke Indonesia, karena memang hubungan kedua negara ini sangat bagus," kata dia dalam acara penandatanganan perjanjian pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Konsorsium GMR-AP II Resmi Kelola Bandara Kualanamu, Ini Harapan Erick Thohir dan Menhub Budi Karya

Seperti telah diwartakan, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II telah melakukan penandatanganan dokumen penyerahaan pengelolaan Bandara Kualanamu ke PT Angkasa Pura Aviasi pada Kamis, (7/7/2022).

Erick Thohir menekankan, hubungan dagang Indonesia dan India memang bagus. Misalnya, Indonesia membutuhkan daging dari India. Sebaliknya, India juga membutuhkan komoditas seperti batu bara dari Indonesia.

"Hal-hal seperti ini menurut saya sesuatu yang sangat menguntungkan," imbuh dia.

Erick Thohir menyebut, kerja sama antara AP II dan GMR Airports Consortium melalui PT Angkasa Pura Aviasi juga akan mendorong lalu lintas perdagangan yang tinggi antara India dan Indonesia.

Melalui kerja sama ini, maskapai dari kedua negara tidak perlu melakukan transit ke negara tetangga, sebut saha Singapura dan Malaysia.

"Ini hal yang positif. Pembangunan ekonomi tak hanya di Pulau Jawa saja. Namun, pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera juga jadi kekuatan sendiri. Bapak Presiden sudah investasi infrastruktur jalan tol di sana. Ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sana dan membuka lapangan pekerjaan," urai dia.

Baca juga: Erick Thohir Nasihati Mahasiswa: Jangan Hanya Sibuk Pergerakan

Kerja sama ini juga akan memperbaiki rantai pasok yang selama ini Indonesia dianggap mahal dianggap rata-rata dunia.

"Bagaimana kita bisa berkompetisi kalau harga logistik mahal. Saya dan Pak Budi (Karya Sumadi) ingin pastikan ekosistem di darat, laut, dan udara harus lebih kompetitif. Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen per tahun akan terus tumbuh sampai 2045, sehingga kita jadi negara ekonomi terbesar keempat dunia," tandas dia.

Sebagai informasi, AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu.

GMR Airports Consortium sendiri merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP).

Adapun, AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Emirates dan Etihad Jadi Calon Investor Garuda Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com