Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Melonjak 9,1 Persen, Kinerja Ekspor RI hingga Kurs Rupiah Bisa Terdampak

Kompas.com - 14/07/2022, 12:35 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Inflasi Amerika Serikat (AS) melonjak 9,1 persen di bulan Juni 2022. Hal ini dinilai akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia dan juga kurs rupiah yang bisa mengalami tekanan karena penguatan dollar AS.

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, terdapat dua jalur transmisi sebagai dampak inflasi AS ke Indonesia. Pertama, dari jalur moneter yang mana dengan kenaikan inflasi AS maka kurs dollar AS akan menguat terhadap mata uang lainnya.

“Dollar AS yang semakin menguat sebagai safe heaven atau aset aman, bisa melemahkan nilai tukar rupiah,” jelas Bhima kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Inflasi AS Capai 9,1 Persen di Juni 2022, Lonjakan Tertinggi Sejak 1981

Menurut dia, inflasi AS yang tinggi akan mendorong bank central AS juga akan lebih agresif dalam menaikkan tingkat suku bunganya. Hal ini dinilai bisa menekan perusahaan dan juga konsumen di Indonesia yang harus membayar bunga pinjaman yang lebih mahal.

“Suku bunga yang meningkat ini bisa dibarengi dengan tekanan pada perusahaan maupun konsumen di Indonesia, yang harus membayar pinjaman lebih mahal bunganya,” jelas dia.

Kedua, melalui jalur perdagangan, dimana inflasi dinilai bisa menekan kinerja ekspor Indonesia ke AS, seiring penurunan daya beli konsumen di AS. Di sisi lain, biaya bahan baku yang diperoleh AS juga akan meningkat, seperti mesin dan juga obat–obatan, yang nantinya akan diteruskan ke konsumen di Indonesia.

Baca juga: Inflasi AS Tembus 9,1 Persen, Wall Street Ditutup di Zona Merah

“Kalau inflasi AS ini tinggi, yang kita khawatirkan kinerja ekspor Indonesia ke AS bisa terganggu karena daya beli masyarakat di AS itu turun. Jadi dua transmisi itu sangat berisiko bagi pemulihan ekonomi saat ini,” tambah dia.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun Tipis di Tengah Lonjakan Inflasi AS 9,1 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com