Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Ubah Gaya Kerja Karyawan, Bekerja "Hybrid" Kini Lebih Disukai

Kompas.com - 14/07/2022, 18:21 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.comZoom Work Transformation Summit Asia Pasifik kedua, membahas soal bagaimana pelaku usaha terus membangun lingkungan kerja pintar dan dinamis untuk karyawannya. Salah satu poin penting dalam diskusi ini, menyebutkan gaya kerja hybrid akan menjadi gaya kerja tetap, dengan banyaknya orang yang mulai bekerja di lingkungan kerja hybrid.

Ricky Kapur, Head of APAC at Zoom Video Communications, Inc., menyebutkan di Asia Pasifik, berbagai perusahaan telah membuka kembali kantor mereka, dan banyak perusahaan meminta karyawan mereka untuk kembali masuk kantor.

Perusahaan ingin dapat memantau karyawan seperti sedia kala, sebelum masa pandemi. Namun, hal tersebut kini tidak lagi menjadi lumrah.

"Kita berada di era baru yang adaptif, sehingga gaya kerja hybrid akan tetap digunakan. Karyawan menyukai fleksibilitas, dan gaya kerja hybrid memberikan manfaat itu pada mereka – kenyamanan dan penghematan waktu membantu mereka bekerja lebih produktif dan efisien," ujarnya melalui rilis, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Soal WFA, Perusahaan E-commerce Ini Justru Sudah Menerapkannya Sejak Awal 2022

Bekerja secara hybrid lebih disukai

Jay Choi, Chief Product Officer at Qualtrics menyebutkan, dalam survei terbaru Qualtrics, sebagian besar responden memilih lingkungan kerja hybrid dibanding sepenuhnya jarak jauh atau sepenuhnya masuk ke kantor.

"Sebagai manusia, kita masih membutuhkan interaksi dan hubungan yang bermakna, tetapi tidak dengan cara mengorbankan fleksibilitas dan kenyamanan kerja," katanya. 

Selanjutnya, gaya kerja hybrid membantu para pekerja profesional memperoleh manfaat terbaik dari kedua gaya kerja tersebut. Selain itu, mendengarkan umpan balik karyawan juga akan membawa perubahan positif bagi perusahaan. 

"Perusahaan perlu mendengarkan umpan balik karyawan mereka dan menerapkan teknik mendengarkan terbaik untuk memastikan bahwa perusahaan senantiasa memperbarui kebijakan lingkungan kerja menjadi lebih baik," lanjutnya. 

Baca juga: Terlalu Lama WFH, Ini Tips Mengatasi Stres Saat Kembali ke Kantor

Perusahaan perlu menyediakan pilihan untuk bekerja secara hybrid

Dunia memasuki era fleksibilitas, di mana orang-orang kini memiliki kebebasan memilih dalam hal di mana dan bagaimana mereka bekerja, belajar, dan terkoneksi, baik secara langsung, melalui video, telepon, chat maupun hybrid.

Dalam diskusi disebutkan, pertemuan tatap muka akan terus menjadi penting, namun kita tetap memerlukan fleksibilitas dalam bekerja yang memungkinkan orang-orang untuk bekerja dengan gaya mereka masing-masing.

Perusahaan perlu menyediakan pilihan untuk bekerja secara hybrid. Jika tidak, perusahaan berisiko kehilangan tenga kerja mereka kepada perusahaan yang memiliki kebijakan kerja yang lebih fleksibel.

Baca juga: Kembali Bekerja dari Kantor, Simak Tips agar Tetap Asyik

Bekali karyawan dengan perangkat terbaik

Gaya kerja hybrid membutuhkan pembaruan upaya untuk meningkatkan pengalaman, konektivitas, dan kelayakan kerja karyawan di seluruh dunia. Sehingga, penting juga bagi perusahaan untuk membekali karyawan mereka dengan perangkat terbaik untuk berkolaborasi lintas bahasa dan perbedaan lokasi.

Memastikan bahwa karyawan (di kantor maupun jarak jauh) memiliki pengalaman yang setara dan bermanfaat merupakan kunci untuk membangun lingkungan kerja hybrid yang efektif.

"Menyampaikan pada karyawan bahwa mereka miliki fleksibilitas dengan gaya kerja hybrid tidaklah cukup, perusahaan perlu memiliki platform atau teknologi yang memadai. Teknologi yang memadai akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih produktif bagi para pekerja yang senantiasa berpindah-pindah," lanjut diskusi tersebut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com