Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Mentah Bervariasi

Kompas.com - 03/08/2022, 07:59 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber IndiaTimes

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia bervariasi pada perdagangan Selasa (2/8/2022). Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh kekhawatiran permintaan global dan rencana pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dijadwalkan Rabu (3/8/2022) waktu setempat.

Dikutip dari Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Immediately (WTI) turun tipis 0,5 persen menjadi 93,92 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik 0,51 persen menjadi 100,54 dollar AS per barrel.

Kondisi harga minyak terjadi menunggu hasil pertemuan produsen OPEC+ pada pekan ini untuk memutuskan apakah akan meningkatkan pasokan atau tidak.

Sementara itu, pabrik-pabrik di AS, Eropa dan Asia memperlambat produksinya di tengah lesunya permintaan global dan pembatasan ketat Covid-19 China.

Baca juga: Lonjakan Harga Minyak Dunia dan Pelemahan Rupiah Bikin Sektor Pelayaran Kian Berat

Seperti diketahui, harga minyak mentah telah melonjak sejak awal tahun 2022. Brent menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada posisi 147 dollar AS per barrel yang juga didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Di sisi lain, kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi juga menambah kekhawatiran akan pasokan.

"Momentum kenaikan harga minyak secara bertahap memudar. Begitu situasi penawaran dan permintaan menunjukkan tanda-tanda penurunan lebih lanjut, minyak kemungkinan akan memimpin penurunan di antara komoditas,” kata analis di Haitong Futures seperti dikutip The Economic Times.

Pekan ini, fokus perhatian tertuju oada pertemuan pada hari Rabu antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia atau OPEC+ yang akan memutuskan soal produksi minyak pada bulan September 2022.

Dua dari delapan sumber OPEC+ mengatakan kenaikan moderat produksi minyak untuk September akan dibahas, sementara sisanya mengatakan produsen kemungkinan akan mempertahankan produksi stabil.

Baca juga: Menteri ESDM Ungkap Skenario Terburuk jika Harga Minyak Dunia Tembus 200 Dollar AS Per Barrel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com