Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL: Solo Raya Akan Dijadikan Salah Satu Sentra Produksi Kelapa Genjah

Kompas.com - 06/08/2022, 11:23 WIB
Tim Konten,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan lokasi penanaman kelapa genjah sebar di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022).

Mentan SYL mengatakan, penanaman kelapa genjah merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang sekaligus bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kementerian Pertanian (Kementan) bahkan telah menargetkan penanaman satu juta batang kelapa genjah pada periode 2022-2023.

"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk pengembangan kelapa genjah satu juta batang secara nasional, kami menjadikan Solo Raya yakni Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali sebagai salah satu sentra produksi kelapa genjah,” ujar Syahrul melalui keterangan resmi, Sabtu (6/8/2022).

Tak hanya melakukan peninjauan, Syarhul ditemani Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho, dan Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan ikut melihat kesiapan logistik benih yang akan digunakan.

Baca juga: Irigasi Jadi Program Strategis Kementan, Berikut Sejumlah Manfaatnya

"Bu Bupati Sukoharjo menyampaikan sudah menyiapkan lahan 1.000 hektar dan 10.000 kepala keluarga. Calon petani calon lahan penerima bantuan dan stok benih kelapa pun sudah siap, sudah tersebar di lokasi, siap ditanam," ungkapnya.

Terkait proses penanaman kelapa genjah, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan, penanaman akan dilakukan di pekarangan dan hamparan, dengan presentase 60 persen dan 40 persen.

"Pengembangan kelapa genjah menjadi harapan baru untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, menurunkan pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga dan mengembangkan ekonomi wilayah,” ujar Nur Alam.

Kementan juga telah menyiapkan pengembangan kelapa genjah sebanyak 200.000 batang di Solo Raya, meliputi Kabupaten Sukoharjo sebanyak 83.000 batang, Karanganyar 59.000 batang, dan Boyolali 58.000 batang secara bertahap di 2022 hingga 2023.

“Tidak hanya sampai kegiatan tanam, industri pengolahan (kelapa genjah) juga akan disiapkan, sehingga menghasilkan produk turunan kelapa yang bernilai jual tinggi seperti minyak kelapa dan gula semut," jelasnya.

Baca juga: 5 Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Gula Konsumsi Nasional

Implementasi kelapa genjah nantinya akan dilakukan melalui konsep klaster dan integrasi. Mulai dari integrasi kelapa dengan jagung, serta kelapa dengan kedelai yang berada pada lahan hamparan atau kawasan.

"Kemudian, klaster perkebunan-hortikultura, yakni integrasi kelapa dengan cabai, kelapa dengan nanas. Penanaman kelapa pada klaster ini dilakukan di pekarangan. Ada pula klaster perkebunan-peternakan, yakni integrasi kelapa dengan ayam. Penanamanya dilakukan di pekarangan rumah," terangnya.

Melalui integrasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan buah kelapa genjah sebagai produk olahan gula kelapa/semut dan minyak kelapa. Dengan begitu, perekonomian masyarakat pun ikut meningkat.

"Untuk mendukung ini, Kementan tak hanya menyalurkan bibit unggul, tetapi juga memberikan bantuan membangun kebun bibit bagi masyarakat. Ketersediaan bibit ke depannya mudah diperoleh dan budidaya kelapa genjah semakin berkembang secara mandiri dari hulu hingga hilir," tandas Nur Alam.

Selain melakukan pengembangan varietas kelapa genjah, seperti Entog, Kuning Nias, Kuning Bali, Pandan Wangi, dan Kopyor, Kementan juga akan mengembangkan produksi kelapa genjah di berbagai daerah dalam waktu dekat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com